https://jatim.times.co.id/
Berita

Ketua DPRD Kota Malang Minta Konektivitas Kayutangan Heritage–DKM Jadi Kawasan Wisata Seni Budaya

Sabtu, 27 Desember 2025 - 11:31
Ketua DPRD Kota Malang Minta Konektivitas Kayutangan Heritage–DKM Jadi Kawasan Wisata Seni Budaya Pagelaran seni di Gedung DKM.(Foto: Rizky Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, mendorong pengembangan potensi seni dan budaya Kota Malang agar terintegrasi dengan kawasan wisata Kayutangan Heritage.

Menurutnya, kawasan tersebut memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi satu kesatuan destinasi wisata berbasis budaya dan pertunjukan seni.

Amithya mengungkapkan, dirinya telah menyampaikan kepada Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bahwa Kota Malang memiliki banyak potensi seni budaya yang belum terekspos secara maksimal. Letak Dewan Kesenian Malang (DKM) yang berdekatan dengan Kayutangan Heritage dinilai strategis untuk dikoneksikan.

“Di beberapa kota lain seperti Bali dan Yogyakarta, seni pertunjukan menjadi daya tarik wisata. Saya berharap Malang juga punya kekuatan yang sama, karena seni budaya kita sebenarnya sangat banyak,” ujar Amithya, Sabtu (27/12/2025).

Ia menilai, tingginya animo pengunjung Kayutangan Heritage perlu diimbangi dengan perluasan dan penambahan daya tarik agar tidak menimbulkan kejenuhan. Pasalnya, kawasan Kayutangan relatif sempit dan kerap dipadati wisatawan.

Amithya-Ratnanggani-Sirraduhita.jpgKetua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Pratama/TIMES Indonesia)

“Jangan sampai orang datang tapi tidak bisa menikmati karena terlalu padat, lalu kehilangan daya tarik. Maka harus ada ekspansi dan tambahan atraksi, salah satunya lewat DKM,” ungkapnya.

Menurut Amithya, konektivitas kawasan bisa dimulai dari Kayutangan Heritage yang dikenal dengan wisata kuliner, perkopian, dan pusat belanja, kemudian dilanjutkan ke DKM sebagai pusat kesenian, Wisma Tumapel sebagai bangunan heritage, hingga Stasiun Kota Malang. Seluruhnya dinilai dapat dikemas menjadi satu kawasan wisata terpadu.

Ia juga mendorong agar kesenian seperti tari topeng dapat digelar secara reguler sebagai atraksi wisata. Selain itu, inisiasi paket wisata dan pembangunan jembatan penghubung antar-kawasan disebutnya perlu dikaji lebih lanjut secara matang.

“Konsepnya nanti kita lihat seperti apa. Prinsipnya, wilayah yang punya nilai dan potensi sama harus dikoneksikan dan diekspos bersama,” jelasnya.

Terkait kesiapan DKM, Amithya menegaskan perlunya perawatan dan pembenahan agar layak menjadi venue rujukan wisatawan. Meski dengan kondisi saat ini sudah mampu menarik pengunjung lokal, ia menilai potensi tersebut masih bisa dikembangkan lebih jauh.

“Ini menjadi daya tarik yang harus terus digali. Soal anggaran, memang di APBD 2026 belum ada, tapi nanti akan kita hitung dan kaji kembali, termasuk untuk revitalisasi dan konektivitas Kayutangan Heritage hingga ke DKM dan Stasiun,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.