TIMES JATIM, SURABAYA – Di balik aksi demo tolak UU TNI, ada warga yang peduli dengan pendemo. Ada tim logistik dan kesehatan yang menyiapkan asupan minum dan makan bagi para demonstran.
Tidak sedikit yang berdonasi untuk teman-teman yang sedang memperjuangkan demokrasi di depan Gedung Grahadi, Surabaya. Tepat di belakang patung Gubernur Suryo, ada puluhan air mineral dan kue tersedia untuk para pendemo, entah siapa yang menggerakkan donasi pemenuhan logistik.
“Ada donasi dari para karyawan, ibu rumah tangga dan mahasiswa yang tidak ikut demo hari ini. Tapi mereka hadir dengan menitipkan makanan atau uang yang kami belanjakan untuk konsumsi pendemo,” ujar Riska dari Arek Gerak saat demo berlangsung, Senin (24/3/2025).
Riska dan para mahasiswi yang menjadi volunteer mengkoordinasi jika ada yang ingin menyumbang makanan maupun uang untuk konsumsi pedemo. Salah satu donasi datang dari Triana, ia merasa simpati dengan para pejuang (pendemo) yang sejak siang hingga sore hari memperjuangkan suara rakyat.
“Terima kasih donasinya Mbak Triana, yang sudah peduli dengan kami,” ujar Riska mengucapkan rasa terima kasihnya kepada donatur.
Sementara Triana sendiri merasa simpati dengan gerakan mahasiswa yang mengawal terus UU TNI sampai titik akhir. Sedangkan dirinya tidak bisa ikut terlibat karena harus bekerja.
Riska mengatakan gerakan ini berawal dari penolakan UU MK dan berlanjut sampai sekarang. Anggotanya pun dari lintas masyarakat yang tidak sebatas hanya mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan atau elemen masyarakat lainnya boleh terlibat dalam aksi Arek Gerak.
“Gerakan kami berawal dari tolak UU MK, lalu kami berkumpul dan berdiskusi. Begitu juga dengan aksi hari ini di depan Gedung Grahadi, yang bisa kami lakukan support untuk teman-teman mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia,” kata mantan aktivis 98 ini.
Di samping itu, ia juga sependapat dengan para mahasiswa. Menurutnya, kekuatan satu-satunya melawan pemerintah adalah mahasiswa. Meski mahasiswa sering dicaci maki dengan soal kemacetan ketika demo berlangsung.
“Kalau bukan mahasiswa siapa lagi? Sebagai contoh UU MK yang ternyata dalam pelaksanaannya ada perubahan. Saya berharap demo kali ini juga berdampak dengan keputusan pemerintah yang menyetujui UU TNI. kami menolak,” tuturnya di sela-sela memberikan air mineral pendemo.
Riska berharap UU TNI dihapus karena hak masyarakat akan semakin terpinggirkan. Diputuskannya UU TNI sama juga pemerintah menindas rakyat sipil. Karena peluang pekerjaan yang diisi oleh sipil dan profesional semakin tergeser.
“Tidak ada UU TNI saja pengangguran semakin banyak, bagaimana nantinya jika UU TNI berlaku? Makin banyak pengangguran. Kalian ini yang bayar rakyat lo, kok malah rakyat dibikin susah, dengan adanya UU TNI lapangan kerja akan diambil. Sementara banyak yang kehilangan pekerjaan dan susah mendapat pekerjaan,” ungkapnya.
Selain makanan, juga ada peralatan kesehatan, semua kelengkapan kesehatan untuk para pendemo. Dikhawatirkan para pendemo kelelahan, pingsan atau mengalami luka. Situasi yang semakin mencekam tidak menutup kemungkinan pendemo dan aparat saling baku hantam. Maka timnya siap siaga untuk mengantisipasi segala kondisi yang terjadi saat demo berlangsung. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Warga Surabaya Donasi Konsumsi bagi Para Demonstran Tolak UU TNI
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |