TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Probolinggo masih menjadi persoalan serius. Hampir Seperempat ruas jalan tersebut masih dalam kondisi kurang baik, terutama di wilayah dataran tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, dari total 905,81 kilometer jalan yang ada, 226,93 kilometer di antaranya mengalami kerusakan berat, sementara 28,96 kilometer dalam kondisi rusak sedang.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Deny Ilhami, menyebut bahwa permasalahan jalan rusak ini bukanlah hal baru. Ia bahkan menyebut kondisi ini sebagai 'warisan leluhur', merujuk pada kepemimpinan sebelumnya yang telah berkuasa selama puluhan tahun.

“Kerusakan jalan yang kita hadapi saat ini adalah akumulasi dari kebijakan masa lalu. Bupati saat ini, Gus Haris, hanya mewarisi persoalan yang belum terselesaikan,” ujarnya.

Deny juga menyoroti keterbatasan anggaran daerah yang menjadi tantangan utama dalam perbaikan infrastruktur. Menurutnya, pemulihan jalan rusak tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat mengingat keterbatasan dana yang tersedia.

“APBD setahun tidak cukup untuk memperbaiki seluruh ruas jalan yang rusak. Diperlukan perencanaan bertahap dan sinergi berbagai pihak agar perbaikan bisa berjalan efektif,” tambahnya.

Ia berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini dan tetap mendukung upaya pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur yang lebih baik.

“Mari kita bersama-sama mendukung kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat, agar Kabupaten Probolinggo terus berkembang dan maju ke depan,” tutupnya. (*)