https://jatim.times.co.id/
Berita

Dinkes Kota Malang Temukan 350 Kasus HIV di Tahun 2025

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:20
Dinkes Kota Malang Sebut Temukan 350 Kasus HIV di Tahun 2025, Didominasi Mahasiswa Luar Daerah Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Malang mencatat ada temuan kasus HIV sebanyak 350 orang sepanjang tahun 2025 ini. Temuan kasus ini di dominasi oleh warga luar Kota Malang.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, pihaknya telah melakukan tes HIV terhadap sekitar 17 ribu orang. Dari jumlah tersebut, ditemukan 350 kasus dengan hasil reaktif. Dari total temuan itu, sekitar 30 persen merupakan warga Kota Malang, sementara 70 persen lainnya berasal dari luar daerah.

“Yang dari luar kota ini beragam, ada mahasiswa, masyarakat umum, hingga karyawan. Jadi latar belakangnya sangat beragam,” ujar Husnul, Minggu (21/12/2025).

Para pengidap HIV ini menyebar ke berbagai kalangan, salah satunya yang menjadi sorotan adalah LSL (laki-laki seks laki-laki) yang didominasi oleh para mahasiswa luar Kota Malang yang menuntut ilmu di Kota Malang.

Bahkan, sebagian besar kasus ini terjadi pada usia-usia produktif, antara 15 hingga 59 tahun.

“Beragam, ada yang dari masyarakat biasa, karyawan dan itu juga (mahasiswa),” katanya.

Ia juga terus memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian HIV dengan membuka akses layanan yang luas bagi masyarakat. Saat ini, layanan HIV telah tersedia di 16 puskesmas dan 8 rumah sakit di wilayah Kota Malang.

Husnul menyebut bahwa kemudahan akses layanan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat, terutama mereka yang merasa memiliki risiko tertular HIV.

“Kita sediakan layanan HIV di 16 puskesmas dan 8 rumah sakit. Dengan akses layanan yang mudah, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas ini. Semua kembali pada kesadaran warga,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, layanan yang disediakan meliputi konsultasi hingga pemeriksaan atau tes HIV atau Voluntary Counseling and Testing (VCT). Masyarakat yang merasa berisiko, baik karena faktor pergaulan, penggunaan obat terlarang, maupun kelompok profesi tertentu seperti tenaga kesehatan, dapat langsung memeriksakan diri.

“Kalau merasa berisiko, kami sediakan konsultasi dan testing. Setelah itu kita lihat hasilnya, reaktif atau tidak. Jika reaktif, langsung kita dorong untuk pengobatan,” jelasnya.

Ia menambahkan, temuan kasus ini justru menjadi langkah penting dalam memutus mata rantai penularan HIV. Pasalnya, seluruh kasus reaktif yang ditemukan langsung diarahkan untuk menjalani pengobatan secara berkelanjutan.

“Kita bersyukur dengan temuan ini, karena bisa segera kita tangani dan dorong pengobatan, sehingga potensi penularan bisa ditekan,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, Dinkes Kota Malang juga menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk memberikan pendampingan kepada pasien. Pendampingan tersebut meliputi edukasi kepatuhan minum obat serta penerapan perilaku hidup sehat.

“Dengan pendampingan ini, diharapkan virus HIV dalam tubuh pasien bisa ditekan sedikit demi sedikit dan potensi penularannya menjadi minimal,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.