TIMES JATIM, SITUBONDO – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Situbondo menetapkan langkah berani untuk mendorong kemandirian ekonomi kader melalui penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Melalui program strategis seperti “Satu Kader Satu Usaha”, pendirian Ansor Preneur Hub, hingga Ansor Preneur Award & Expo, organisasi ini berkomitmen menghadirkan kader yang tidak hanya solid secara ideologi dan sosial, tetapi juga tangguh secara ekonomi di tengah tantangan zaman. Hal itu disampaikan dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) GP Ansor Situbondo yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Minggu (14/09/2025).

Ketua PC GP Ansor Situbondo, Johantono, menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan hasil Rapat Pleno Muskercab yang dipimpin oleh Imam Nawawi dan Fawaid Aziz.

“Berdasarkan hasil pleno, kami sepakat bahwa tahun 2026 adalah momentum konsolidasi organisasi. Fokus kita jelas, yaitu memetakan potensi kader, meningkatkan kapasitas mereka, sekaligus membuka ruang kemandirian ekonomi melalui UMKM,” tegas Johantono, Senin (15/09/2025).

Pendataan potensi kader menjadi pijakan utama untuk memperkuat basis organisasi. Data kader akan diintegrasikan melalui sistem digital sehingga memudahkan pemetaan keahlian, profesi, hingga potensi usaha yang dimiliki anggota.

Selain itu, pemberdayaan kader juga menjadi prioritas. Berbagai program pelatihan akan digelar, mulai dari kaderisasi berjenjang, pendidikan kepemimpinan, hingga pelatihan keterampilan berbasis teknologi, pertanian, peternakan, dan maritim. 

“Kader Ansor tidak hanya kuat secara ideologi, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan zaman,” ujar salah satu pengurus bidang kaderisasi itu.

Dengan fokus pada program tersebut, Ansor Situbondo optimis dapat mencetak capaian besar di tahun 2026. 

“Kami ingin Ansor benar-benar hadir, bukan hanya di ranah ideologi dan sosial, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi kader dan masyarakat,” pungkasnya. (*)