https://jatim.times.co.id/
Berita

Begini Cara Ponpes Genggong Probolinggo Peringati Isra Mi'raj

Senin, 28 Februari 2022 - 22:18
Begini Cara Ponpes Genggong Probolinggo Peringati Isra Mi'raj Seribu lampu taplok di Ponpes Genggong. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Banyak cara yang dilakukan umat islam dalam memperingati Isra Mi'raj, salah satunya seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong (Ponpes Genggong) Probolinggo ini. Para santri memeriahkannya dengan menyalakan 1000 lampu taplok di kawasan pesantren, Senin (28/2/2022) malam.

Seribu lampu taplok itu diletakkan berjejeran di sepanjang pintu gerbang utama Ponpes Genggong, hingga halaman pesantren. Di halaman itu, lampu-lampu taplok dipasang dengan berbentuk pola berdasarkan kreatifitas santri sendiri.

Lampu dengan bahan bakar minyak tanah itu, berjejeran di sepanjang jalur masuk pesantren. Setiap pengunjung yang masuk, tentu melewati jalan seribu lampu taplok tersebut.

Tak hanya di jalan pintu dan halaman depan Masjid Jami’ Al-Barokah saja. Lampu taplok itu juga diletakkan di berbagai sudut pesantren. Sehingga cahaya kemerlap lampu taplok itu menghiasi indahnya malam Isra Mikraj di langit-langit Ponpes Genggong.

Seribu lampu taplok itu, sebenarnya sudah menjadi tradisi Ponpes Genggong sejak puluhan tahun lalu. Lampu dengan api kecil itu dipasang untuk memperingati dan memeriahkan Isra Mikraj. Bahkan di balik tradisi itu, terdapat makna filosofis tentang erat dengan kisah Sang Pembawa Obor Sejati, Rasulullah SAW.

“Seribu lampu itu, merupakan sebuah bukti rasa cinta santri Genggong dalam memperingati Isra’ Mi’raj. Sehingga peringatan Isra Mikraj itu nampak ekspresif dan berbunga-bunga. Sebagaimana kehidupan dalam kerlipan lampu yang menerangi malam,” kata Biro Kepesantrenan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Gus dr. Moh. Haris Damanhuri.

Pria yang akrab disapa Gus dr. Haris itu menjelaskan, Isra Mikraj sendiri merupakan dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Sang Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Sehingga seribu lampu taplok yang dijejerkan sepanjang jalan masuk pesantren itu, katanya, mengibaratkan pada kisah perjalanan nabi sehari semalam tersebut. Lampu taplok itu pun dinyalakan sepanjang malam hingga esok paginya.

“Diharapkan agar peringatan Isra’ Mi’raj ini, menjadi teladan dan semakin meneguhkan keimanan umat Islam. Dimana pada malam ini, merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima wahyu atau perintah shalat dari Allah SWT,” ujar salah satu pengasuh Ponpes Genggong itu.

Sementara itu, Tamam, salah satu wali santri, mengaku cukup takjub dengan tradisi seribu lampu taplok tersebut. Selain dapat menikmati keindahan keripan cahaya lampu, ia juga merasakan ada nuansa klasik yang menyelimuti malam-malam isra mikraj tersebut.

“Alhamdulillah bisa mengikuti acara Isra’ Mi’raj dengan dimeriahkan seribu lampu. Selain mendapat pemandangan yang unik juga bisa mendapat barokah dari para pengasuh Ponpes Genggong ini,” kata warga Pajarakan Kabupaten Probolinggo ini. (*)

Pewarta : Abdul Jalil
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.