TIMES JATIM, JAKARTA – Banjir yang melanda wilayah Banyuwangi pada, Senin (17/2/2025), menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Tak ingin kejadian serupa terulang, upaya pun dilakukan untuk mencegah banjir di kemudian hari.
Pemkab Banyuwangi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PU Pengairan, PU CKPP beserta Damkarmat terus berupaya mengatasi segala permasalahan yang menjadi penyebab banjir.
Berdasarkan tinjau lokasi BPBD ditemukan bahwa, selain hujan intensitas tinggi yang berlangsung sekitar tiga jam dan menjadi faktor banjir. Adanya pendangkalan akibat sedimentasi pada saluran utama yang diperparah dengan resapan air yang minim, juga menjadi sebab air cepat meluap.
Dengan melihat kondisi itu, pada Rabu (19/2/2025) warga bersama pemerintah daerah menggelar kerja bakti membersihkan saluran air dan sungai. Dengan ikhtiar gotong royong tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas drainase agar air bisa mengalir lebih lancar saat hujan turun.
“Kebanyakan memang sedimentasi yang ditumbuhi tanaman penyebab aliran air jadi cepat meluap hingga menggenangi perkampungan,” kata Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, Rabu (19/2/2025).
Kolaborasi bersih-bersih sungai bersama PU Pengairan, PU CKPP, Damkarmat dan warga tersebut dilakukan di wilayah kelurahan Kertosari, Banyuwangi. Diungkapkan Danang, langkah tersebut akan memakan waktu, karena pembersihan dilakukan hingga mencapai muara.
“Kita akan membersihkan sungai tersebut hingga ke bakau-bakau di muara, dan akan memakan waktu sekitar tiga sampai dua hari,” ujarnya.
“Dinas terkait juga akan menurunkan alat berat untuk adanya normalisasi sungai,” imbuh Danang.
Selain pembersihan saluran, Pemkab Banyuwangi juga telah menyalurkan bantuan makanan siap saji termasuk selimut dan kasur lipat bagi warga terdampak. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka yang mengalami kendala akibat banjir. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |