https://jatim.times.co.id/
Berita

Enam Tahun Vakum, Tradisi Bersih Desa Tegalweru Kembali Digelar

Kamis, 03 Oktober 2024 - 23:03
Enam Tahun Vakum, Tradisi Bersih Desa Tegalweru Kembali Digelar Penampilan oleh dua dalang wayang kulit yang berkolaborasi dalam acara selamatan bersih Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Malang. (FOTO: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANGDesa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, kembali menggelar tradisi Selamatan Bersih Desa mulai 1 hingga 6 Oktober 2024.

Acara ini merupakan tradisi tiga tahunan yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.

"Sebelumnya, karena pandemi, kita tidak bisa mengadakan Selamatan Bersih Desa. Setelah enam tahun, akhirnya bisa terlaksana lagi," kata Budi Santoso, Kepala Desa Tegalweru.

selamatan-bersih-desa-Tegal-Weru-2.jpg

Penampilan tarian Jawa Timur dalam acara selamatan bersih Desa Tegal Weru (FOTO: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/TIMES Indonesia)

Selamatan Bersih Desa merupakan bentuk penghormatan kepada para leluhur yang diyakini sebagai simbol penghargaan bangsa terhadap jasa pahlawan. Tradisi ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, RT/RW, karang taruna, hingga lembaga formal dan non-formal. 

Acara dimulai dengan rangkaian kegiatan seperti macapatan, selamatan punden, opakan, wayang kulit, pengajian oleh KH. Anas Fauzi, senam, pertunjukan bantengan, hingga cek sound untuk karnaval malam. Puncak acara akan berlangsung pada 8 Oktober, yakni Tegalweru Night Carnaval.

selamatan-bersih-desa-Tegal-Weru-3.jpg

Penampilan tari Bapang oleh SDN 4 Desa Tegal Weru (FOTO: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/TIMES Indonesia).

Pada 2 Oktober, acara diisi dengan kegiatan opakan dan pertunjukan wayang kulit. Opakan adalah tradisi karnaval setiap RT yang berakhir di rumah kepala desa, dengan suguhan makanan tradisional sebagai simbol syukur.

"Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat kepada kepala desa, sekaligus menjaga tradisi," ujar Budi Santoso.

Pertunjukan wayang kulit dimainkan oleh dua dalang, yakni Gidian Permana Putra dan Gi Teguh Pribadi, yang berkolaborasi dengan dalang cilik berusia 10 tahun, Atsqo Annafi Anwar, siswa SDN 4 Tegalweru. Selain wayang kulit, ada juga penampilan Tarian Bapang dari SDN 4 Tegal Weru dan tarian asli Jawa Timur yang melibatkan sekitar 20 pemain gamelan dan wayang.

Acara ini tidak hanya menjadi hiburan bagi warga, tetapi juga sarana untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa. "Kami berharap masyarakat tetap menjaga dan melestarikan adat serta tradisi yang ada, sekaligus mempererat kebersamaan dan kekeluargaan," tambah Budi Santoso.

Dengan semangat kebersamaan, Selamatan Bersih Desa Tegal Weru menjadi wadah bagi masyarakat untuk bersatu, merayakan warisan budaya, dan berdoa bersama demi kesejahteraan desa. (*)

Pewarta : Nanda Viola (MG)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.