TIMES JATIM, LAMONGAN – Rangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Kabupaten Lamongan masih berlanjut. Setelah Rabu (28/8/2019) kemarin karnaval tingkat TK dan SD, hari ini giliran siswa siswi SMP dan SMA sederajat serta peserta umum.
Jika karnaval tingkat TK dan SD kemarin lebih menonjolkan keberagaman Indonesia, pada karnaval hari ini lebih menonjolkan cerita rakyat dan sejarah Kabupaten Lamongan.
Seperti persembahan dari SMK Negeri 1 Lamongan yang mengusung tema Panji Laras dan Liris. Dengan menampilkan nuansa cerita rakyat lengkap dengan prajurit, penonton diingatkan kembali pada kisah legendaris perjodohan Panji Laras dan Liris dengan putri Andansari dan Andanwangi.
"Kisah legendaris ini diyakini oleh masyarakat Lamongan sebagai asal usul tradisi pernikahan unik di Lamongan, dimana pihak perempuan yang meminang pihak laki-laki. Bahkan di sebagian wilayah Lamongan tradisi ini masih dipertahankan hingga sekarang," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan, Agus Hendrawan, Kamis (29/8/2019).
Selain bernuansa cerita rakyat, karnaval ini juga menjadi ajang menampilkan kesenian khas Lamongan, mulai kesenian Jaran Jenggo hingga Pengantin Bekasri.
"Memang kita ingin agar sejarah dan budaya asli Lamongan tidak luntur oleh modernisasi zaman," ujarnya.
Para peserta karnaval diberangkatkan oleh Bupati Fadeli bersama Forkopimda Lamongan dari depan Pendopo Lokatantra dan berjalan melewati Jalan Lamongrejo, Jalan DR. Wahidin, Jalan Soewoko, kemudian masuk Jalan Sunan Drajat (patung bandeng lele). Kemudian lewat Jalan Andanwangi dan Jalan Andansari, masuk Jalan Basuki Rahmad (Gedung DPR), Jalan Sunan Giri, melewati Jalan Sunan Kalijogo, Jalan Ahmad Yani, dan Finish di pasar tingkat.
Karnaval di hari kedua ini diikuti oleh 90 lembaga yang terdiri dari 9 lembaga tingkat SMP sederajat, 10 lembaga SMA sederajad dan 71 OPD se-Kabupaten Lamongan. (*)
Pewarta | : MFA Rohmatillah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |