TIMES JATIM, PACITAN – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Pacitan periode 2025–2030 resmi dijabat Heru Setyanto. Pengurusan baru partai berlambang banteng moncong putih itu ditandai dengan doa bersama dan tasyakuran yang digelar Kamis (25/12/2025) malam.

Acara internal partai tersebut dihadiri jajaran pengurus, kader, simpatisan, serta sejumlah senior PDI Perjuangan Pacitan. Kegiatan berlangsung khidmat dan menjadi penanda dimulainya kerja kepengurusan hasil Konferensi Cabang (Konfercab).

Selain sebagai ungkapan syukur atas rampungnya reorganisasi kepengurusan, doa bersama juga ditujukan untuk para kader dan tokoh partai yang telah wafat. Salah satunya almarhum Edi Kuncoro, anggota DPRD Pacitan dari Fraksi PDI Perjuangan yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Doa juga dipanjatkan untuk Ir Soekarno, Proklamator sekaligus pendiri PDI Perjuangan, yang nilai-nilai perjuangannya hingga kini menjadi pijakan ideologis partai.

Ketua DPC PDI Perjuangan Pacitan, Heru Setyanto, menegaskan doa bersama bukan sekadar kegiatan seremonial. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi pengingat bagi seluruh kader atas amanah besar yang diberikan masyarakat Pacitan kepada PDI Perjuangan.

“Pertemuan ini bukan hanya sekadar kegiatan untuk berkumpul, tapi sekaligus sebagai pengingat bagi kita semua kader mendapatkan amanah dari masyarakat yang mengandung kekuatan yang sangat besar sebagaimana PDIP di Kabupaten Pacitan selama ini terus bergerak,” kata Heru.

Heru mengakui tantangan politik ke depan tidak ringan. Namun ia optimistis kekuatan partai dan kepercayaan publik dapat tetap dijaga apabila seluruh struktur bekerja secara solid dan konsisten.

“Walaupun kita tahu tantangan cukup berat, tapi kita harus yakin bahwa kita mampu untuk menjaga kekuatan PDIP dan terus mendapat kepercayaan masyarakat Kabupaten Pacitan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya landasan spiritual dalam menjalankan tugas politik dan organisasi.

“Kalau kita bersandar kepada Allah SWT dengan yakin, sehingga apa yang kita lakukan dan perjuangkan mendapat berkah, keberhasilan, dan kekuatan dari Allah SWT,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Heru menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pacitan serta seluruh kader dan simpatisan yang telah mendukung proses reorganisasi partai. 

Ia menegaskan kepengurusan baru bukan sekadar susunan nama dalam struktur organisasi, melainkan amanah politik yang mengandung tanggung jawab besar.

Menurut Heru, PDI Perjuangan harus terus hadir sebagai corong perjuangan wong cilik dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Sebagai langkah awal, kepengurusan baru akan memprioritaskan konsolidasi internal dan eksternal. Konsolidasi dilakukan mulai dari tingkat DPC hingga PAC, ranting, dan anak ranting.

“Kami akan mengkonsolidir kepengurusan di tingkat DPC, PAC, ranting, maupun anak ranting. Karena menurut kami, khususnya di level akar rumput ini merupakan ujung tombak perjuangan partai,” jelasnya.

Heru juga menegaskan arah politik partai tetap berpegang pada ajaran Bung Karno.

DPC PDI Perjuangan Pacitan menggelar doa bersama dan tasyakuran pengurus baru periode 2025–2030. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

“Kebenaran pasti menang. Kami berjuang di jalur politik di atas kebenaran. Kami ingin kebenaran menjadi landasan kami untuk berpolitik secara benar, jujur, dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Terkait sikap terhadap pemerintahan daerah, Heru menegaskan PDI Perjuangan Pacitan akan terus mengawal kebijakan pemerintah. Kebijakan yang berpihak kepada rakyat akan diperjuangkan, sementara penyimpangan tidak akan diberi ruang.

“Kebijakan yang pro rakyat akan kami perjuangkan. Tetapi penyimpangan atau pengkhianatan kepada rakyat tentunya tidak akan memiliki ruang,” tegasnya.

Mengenai Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Pacitan dari Fraksi PDI Perjuangan pascawafatnya Edi Kuncoro, Heru memastikan prosesnya akan dipercepat sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami baru dapat enam kursi, targetnya sembilan kursi. Sesuai arahan Ketua Umum, proses PAW ini akan kami percepat,” katanya.

Ia menjelaskan, setelah kepengurusan baru terbentuk, DPC akan berkoordinasi dengan DPD dan DPP PDI Perjuangan untuk mengajukan PAW sesuai keputusan KPU. Berdasarkan perolehan suara, calon pengganti Edi Kuncoro adalah Eko Setyoranu.

Dalam struktur kepengurusan DPC PDI Perjuangan Pacitan periode 2025–2030, Heru Setyanto dipercaya menjabat ketua. Sebelumnya, Heru merupakan Bendahara DPC. Jabatan Sekretaris DPC kini dipegang Heriyanto, sementara posisi bendahara dipercayakan kepada Lilik Hidayat.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pacitan, Heriyanto, mengatakan tasyakuran tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas selesainya proses reorganisasi partai yang berjalan lancar hingga tingkat pusat.

“Memang sepantasnya kita menguatkan rasa syukur kita bersama karena 21 Desember lalu telah mengikuti reorganisasi dan sesuai harapan kita bersama. Alhamdulillah secara umum tidak ada persoalan apa pun saat Konfercab dan Konferda di Surabaya,” kata Heriyanto.

Ia menambahkan, kondisi internal partai yang kondusif menjadi modal awal bagi kepengurusan baru untuk segera bekerja dan memperkuat konsolidasi.

Para kader berharap kepengurusan baru mampu menjaga soliditas partai, memperkuat struktur hingga tingkat bawah, serta mempertahankan kepercayaan masyarakat Pacitan.

Doa bersama tersebut menjadi penanda kesiapan DPC PDI Perjuangan Pacitan menjalani agenda politik ke depan dengan menempatkan kebenaran dan kepentingan rakyat sebagai landasan utama perjuangan. (*)