TIMES JATIM, MALANG – Memasuki bulan Agustus yang identik dengan semangat kemerdekaan, Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk menjadikan bulan ini sebagai Bulan Kemerdekaan Rakyat.

GMFKPPI menekankan bahwa peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia harus menjadi momentum bersama untuk memastikan akses pendidikan yang merata, lapangan kerja yang layak, dan solusi konkret atas pengangguran di Indonesia, terutama bagi generasi muda usia produktif.

Kemerdekaan Sejati adalah Bebas dari Pengangguran dan Ketertinggalan Pendidikan

Ketua Umum GMFKPPI, Dwi Rianta Soerbakti, MBA, menyatakan bahwa makna kemerdekaan sejati adalah ketika rakyat bebas dari belenggu kebodohan dan kesulitan ekonomi.

 “Delapan puluh tahun Indonesia merdeka, ini saatnya kita menagih dan mewujudkan janji kemerdekaan: mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan rakyat. Bulan Agustus harus menjadi momentum rakyat mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan lapangan kerja yang layak,” ujar Dwi Rianta dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Menurutnya, tingginya angka pengangguran di kalangan usia produktif menjadi indikator bahwa sistem pendidikan nasional belum sepenuhnya terhubung dengan dunia kerja. Ia menyoroti kesenjangan keterampilan lulusan dengan kebutuhan industri, serta minimnya informasi tentang peluang kerja yang akurat.

 “Kita tidak bisa membiarkan anak-anak bangsa lulus dengan gelar tinggi tetapi kesulitan mencari kerja. Pendidikan harus menjadi jembatan menuju kesejahteraan, bukan penghalang,” tambahnya.

Program dan Aksi Nyata GMFKPPI di Bulan Kemerdekaan Rakyat

Dalam semangat Agustus Bulan Kemerdekaan Rakyat, GMFKPPI meluncurkan sejumlah inisiatif strategis yang mendukung terciptanya lapangan pekerjaan baru, pendidikan vokasi berbasis lokal, dan kewirausahaan generasi muda. Berikut program utamanya:

1. Gerakan Literasi dan Digitalisasi Pendidikan

Mendorong percepatan pemerataan internet dan perangkat digital di sekolah, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Menyelenggarakan pelatihan literasi digital serta keterampilan dasar coding dan IT gratis bagi pelajar dan mahasiswa.

2. Platform Bursa Kerja Nasional dan Mentoring Karier

Meluncurkan platform digital atau job fair nasional yang mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan, termasuk sektor UMKM.

Mengadakan sesi career coaching gratis bersama profesional dan anggota GMFKPPI dari berbagai bidang.

3. Penguatan Pendidikan Vokasi Berbasis Potensi Lokal

Mengajak pemerintah daerah menyelaraskan kurikulum pendidikan vokasi (SMK/politeknik) dengan potensi ekonomi lokal.

Meminta insentif dan kemudahan bagi industri yang bersedia menyerap lulusan vokasi atau membuka program magang berskala besar.

4. Pemberdayaan dan Inkubasi Kewirausahaan Muda

Menyelenggarakan workshop dan inkubator bisnis untuk anak muda, mulai dari pengembangan ide usaha hingga akses permodalan.

Mendorong terciptanya lapangan kerja baru yang berkelanjutan dan inovatif.

GMFKPPI Ajak Rakyat Rayakan HUT RI ke-80 dengan Aksi Nyata

"Kami, sebagai putra-putri purnawirawan TNI-Polri, mewarisi semangat juang dan pengabdian. Di bulan Agustus ini, kami ingin menyalurkan semangat tersebut demi kemerdekaan ekonomi dan pendidikan rakyat,” tegas Dwi Rianta.

Di akhir pernyataannya, pengusaha otobus nasional tersebut mengajak masyarakat untuk memaknai Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia sebagai tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045.

"Mari jadikan HUT ke-80 RI sebagai momentum kebangkitan rakyat. GMFKPPI siap menjadi motor penggerak agar rakyat benar-benar merasakan kemerdekaan melalui akses pendidikan layak dan kesempatan kerja yang luas,” pungkasnya.(*)