TIMES JATIM, KEDIRI – Masih minim pengalaman bukan berarti sesorang tidak bisa mencatatkan prestasi. Berbekal kerja keras dan ketekunan, prestasi tingkat nasional baru-baru ini diraih Kawedanan Coffee And Roastery Kediri yang terpilih sebagai salah satu dari 9 WE Master Roaster Indonesia 2023. 

Tempat yang digawangi Mochammad Ghufron itu terpilih diantara banyak pendaftar dari berbagai wilayah di Indonesia. Kawedanan Coffee and Roastery Kediri juga menjadi satu-satunya roaster asal Jawa Timur yang berhasil masuk ke ajang tersebut. 

Sebagai Master Roaster, Ghufron dan Kawedanan Coffee and Roastery Kediri diwajibkan untuk memanggang salah satu dari 9 biji kopi pilihan nusantara atau yang disebut jawara kopi, dengan teknik yang telah ditentukan.

M Ghufron saat membuat kopi. (FOTO: Yobby/TIME Indonesia) 

Biji kopi itu berasal dari para petani atau prosessor kopi dari berbagai tempat di Indonesia yang sudah menjalani proses seleksi dan penilaian khusus. Seperti Kopi Aceh, Kopi Bengkulu, Kopi Kerinci dan Kopi Sunda. 

"Kita meroaster atau memanggang kopi dari 9 jawara kopi. Untuk mencapai rasa optimal kopi, dalam artian cara memanggang kopi seperti ini, cita rasanya seperti ini," tuturnya, Sabtu (6/5/2023).

Mereka yang terpilih menjadi Master Roaster, mendapatkan pendampingan khusus melalui kelas online tentang teknik memanggang kopi yang lebih baik selama kurang lebih 2 bulan. 

Terpilih menjadi Master Roaster merupakan kejutan bagi Ghufron dan Kawedanan Coffee and Roastery Kediri. Sebelum terpilih, Ghufron mengikuti proses seleksi yang diikuti oleh kurang lebih 100 pendaftar dari berbagai wilayah di tanah air. 

Panitia menilai kemampuan, memantau hasil roasting kopi, dan pendaftar juga harus mengunggah essay tentang perjalanan mereka di dunia kopi. Dari ratusan yang mendaftar, terpilih 9 orang menjadi master roaster.

Terpilih menjadi salah satu master roaster nasional, memberikan kebanggaan tersendiri. Ghufron mengaku dirinya tidak menyangka Kawedanan Coffee and Roastery Kediri akan terpilih. 

Pengalamannya di dunia kopi masih singkat dan Kawedanan Coffee and Roastery Kediri sendiri baru berdiri kurang lebih 2 tahun terakhir.

"Ini pencapaian yang luar biasa, karena master roaster lain sudah lama dan lebih berpengalaman. Meskipun jam terbang (masih) sedikit bisa disandingkan dengan yang lebih pengalaman," ujarnya. 

Ghufron sendiri sebelumnya bekerja di dunia perkantoran, tepatnya di dunia Teknologi Informasi. Ketika pandemi melanda, ia tak sengaja bertemu dengan seorang mentor di dunia kopi. Dari sang mentor, selama beberapa bulan Ghufron aktif belajar dan mengenal kopi lebih dalam. 
 
Berbekal ilmu tersebut, Ghufron semakin serius mengulik kopi dan memutuskan membuka sebuah kafe kopi yang dikelola sendiri saat pulang ke Kediri. Dari situlah Kawedanan Coffee and Roastery berdiri. "Awalnya adalah kafe kopi, tapi kemudian berkembang menjadi roastery," pungkasnya. (*)