TIMES JATIM, PASURUAN – PT Etika Dairies Indonesia meluncurkan program rehabilitasi lahan kritis di kawasan lereng Pegunungan Arjuno-Welirang, tepatnya di Hutan Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Program ini difokuskan pada pemulihan ekosistem hutan, peningkatan daya resap air, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Program bertajuk Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA) tersebut digelar Rabu (18/12/2025) dan dijalankan bekerja sama dengan Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) Loka Jaya Binangun. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Cempaka Foundation serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan.

Peluncuran program ditandai dengan penyerahan simbolis 1.000 bibit pohon dari PT Etika Dairies Indonesia kepada LPHD Loka Jaya Binangun. Selain itu, seluruh peserta yang hadir melakukan penanaman pohon secara simbolis di lahan konservasi seluas dua hektare sebagai penanda dimulainya program.
Program KHDTA dirancang sebagai upaya konkret menjaga kelestarian hutan sekaligus memperkuat fungsi daerah tangkapan air yang memiliki peran vital bagi keberlanjutan sumber mata air di wilayah tersebut. Selain rehabilitasi vegetasi, program ini juga melibatkan masyarakat lokal, khususnya petani hutan, dalam proses penanaman dan perawatan.
Direktur Cempaka Foundation, Sarifudin Lathif, menegaskan bahwa program konservasi ini tidak sekadar menanam pohon, melainkan menanam harapan bagi masa depan lingkungan dan masyarakat.
“Harapan agar hutan tetap lestari, sumber daya air terjaga, serta memberikan manfaat nyata bagi generasi mendatang. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan PT Etika Dairies Indonesia dan LPHD Loka Jaya Binangun,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Nur Cholis, menyebut konservasi hutan dan daerah tangkapan air sebagai prioritas pemerintah daerah.
“Menjaga hutan berarti menjaga kehidupan. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan konservasi,” katanya.
Perwakilan PT Etika Dairies Indonesia menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Kami ingin kehadiran perusahaan tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan. Program ini kami harapkan dapat menginspirasi pihak lain,” ujarnya.
Secara teknis, program KHDTA akan berlangsung mulai Desember 2025 hingga Oktober 2026. Sebanyak 10 petani hutan dari LPHD Loka Jaya Binangun dilibatkan sebagai pelaksana lapangan. Target keberhasilan ditetapkan dengan tingkat hidup tanaman minimal 75 persen pada akhir program. Monitoring dan evaluasi akan dilakukan dua kali, yakni pada bulan kedua dan keenam setelah penanaman.
Selain berdampak ekologis, program ini juga diharapkan memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat. Keterlibatan petani hutan selama satu tahun penuh diharapkan mampu menambah pendapatan, meningkatkan keterampilan pengelolaan hutan, serta menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kawasan hutan dan daerah tangkapan air.
Ke depan, program KHDTA di Hutan Desa Dayurejo diharapkan dapat menjadi model kolaborasi konservasi yang dapat direplikasi di wilayah lain, sekaligus mendukung ketersediaan air bersih dan keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Pasuruan. (*)
| Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |