TIMES JATIM, MOJOKERTO – Foto: Beberapa personil yang diterjunkan setelah mengamati medan sebelum dilakukan operasi pencarian mahasiswa hilang di Bukit Krapyak Mojokerto, Minggu (25/9/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Relawan Search and Rescue Surabaya (SARSU) menggelar operasi pencarian mahasiswa hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (25/9/2022).
Tim relawan mendapat informasi bahwa sinyal ponsel korban, Raffi Dimas Baddar (20) yang hilang di Bukit Krapyak terdeteksi di salah Base Transceiver Station (BTS) di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.
Campground Bukit Krapyak, Padusan, Pacet, Kabupaten Mojokerto yang masih ditutup, Minggu (25/9/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
On screen Commander SAR Surabaya, Yohny Kurniawan (43) mengatakan bahwa pihaknya mendapat informasi terkait sinyal ponsel korban. Namun hal ini belum bisa dipastikan apakah bisa melacak radius keberadaan terakhir korban atau tidak.
"Temannya itu kirim WhatsApp ke dia itu sekitar 9 pagi, kemudian sore, jam 5 itu sudah gak bisa. Senin, 12 September 2022 jam 3 pagi diketahui aktif lagi," ungkapnya.
"Iya, hal itu terdeteksi ke BTS Kecamatan Dlanggu. Namun kita belum tahu apakah bisa dilacak atau tidak, tapi dulu (kasus lain red) ada Telkomsel pernah bisa, ada informasi mengenai sudutnya (titik lokasi red) berapa," sambungnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (25/9/2022).
Pihaknya menggelar operasi pencarian korban ini dilatarbelakangi informasi tersebut. Disamping itu, Relawan SARSU juga ingin memaksimalkan potensi pencarian terhadap korban.
"Jadi teman-teman relawan SARSU tergerak untuk melanjutkan penyisiran lagi dibantu dengan semua potensi dari Jawa Timur dan Jawa Barat juga ada," ujarnya.
"Selama ini belum ada tanda-tanda, selain video terakhir dia masuk video orang camping di Petilasan Brawijaya," sambungnya.
Operasi pencarian kali ini melibatkan berbagai Relawan SAR di Jawa Timur. Bahkan turut ikut terlibat elemen relawan SAR dari Jawa Barat dan Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung).
"Semua potensi ada dari Jawa Timur, Jawa Barat, Wanadri juga ada. Total kurang lebih 50 an dan akan bertambah," ungkapnya.
Operasi pencarian dioptimalkan mulai besok tanggal 26 September 2022. Berlangsung selama 7 hari ke depan dengan melibatkan total kurang lebih 100 personil. Tim relawan SAR Surabaya akan menerapkan sistem pencarian tipe 3 atau yang lazim dikenal dengan ESAR.
"Besok kita akan susuri cerukan-cerukan kiri-kanannya, kemudian menyisiri punggungan yang sekitaran Petilasan Brawijaya itu, disisir bersih, tipe 3 atau ESAR (Explore Search and Rescue)," jelasnya.
Seperti diberitakan TIMES Indonesia sebelumnya, seorang mahasiswa Surabaya asal Pasuruan, Raffi Dimas Baddar (20) dikabarkan hilang di Campground Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Minggu 11 September 2022 lalu. Tim Basarnas gabungan melakukan pencarian mahasiswa hilang ini selama 9 hari. Tidak ada tanda-tanda ditemukan dan korban dinyatakan hilang.
Relawan SAR Surabaya kali ini kembali menggelar operasi pencarian di Bukit Krapyak. Terhitung sejak tanggal 25 September hingga 2 Oktober 2022. Relawan ini didominasi oleh mahasiswa pecinta alam dari Surabaya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sinyal Ponsel Mahasiswa Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto Teridentifikasi, Opsar Dilanjutkan
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Irfan Anshori |