TIMES JATIM, KEDIRI – Ayu Fitriani tersenyum kecil sambil menyapa warga Kota Kediri yang berdiri di pinggir jalan melihat iring-iringan kirab yang menemani dirinya. Gadis asal lingkungan Bence, Kelurahan Pakunden itu mendapat sambutan meriah sepulang dari PON XXI 2024. 

Dalam multi event olah raga nasional tersebut, Ayu bersama tim sepak takraw putri Jawa Timur berhasil membawa pulang dua medali, yakni medali emas untuk kategori beregu putri dan medali perunggu untuk kategori double putri. 

Ayu mengaku senang bisa disambut dengan meriah. Sambil menaiki sebuah mobil jenis Jeep, Ayu dikirab keliling wilayah Bence.  "Alhamdulillah ada yang respect, banyak yang juga senang. Bapak-ibu di sini menerima olahraga sepak takraw," ungkap Ayu, Minggu (22/09/2024).  

Raihan dua medali bersama tim sepak takraw putri Jatim tersebut merupakan kejutan bagi Ayu. Ketika berangkat, dirinya tidak berekspektasi akan mendapatkan medali.  Apalagi ini adalah PON pertama bagi mahasiswa UNESA tersebut. 

Namun berkat kerja keras dan kekompakan tim, Ayu dkk berhasil meraih medali emas dan perunggu. Ayu sendiri mulai berlatih sepak takraw sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Melihat bakatnya, di dunia sepak takraw, salah satu guru SD Ayu mengarahkan pemain yang biasa di posisi tekong itu untuk menekuni olahraga tersebut. 

"Akhirnya gabung ke klub, ada yang melatih. Ternyata memang saya minat, alhamdulillah cocok. Saya latihan terus terus sampai sekarang," ungkap Ayu. 

Sebelum berangkat ke PON 2024, Ayu rutin menambah latihan. Sehari dirinya bersama tim berlatih dua kali, dan menambah porsi latihan pada hari Minggu. "Libur hanya Sabtu sore," tukasnya. 

Salah satu tokoh masyarakat setempat Vivi Rosdiana mengungkapkan apa yang dicapai Ayu merupakan sebuah prestasi yang membanggakan.  Prestasi Ayu, ditambahkannya, bisa menjadi pendorong atau motivasi anak-anak muda lain di Kota Kediri. 

"Selain membanggakan, apa yang dicapai Ayu di usia yang masih remaja bisa menginspirasi anak muda di Kota Kediri. Kejarlah prestasi di bidang apapun, sejak kecil sesuai dengan minat bakat," ujar Vivi.

Vivi menambahkan apa yang dicapai Ayu merupakan buah dari perjuangan menggunakan hati dan sudah ditekuni sejak kecil. Serta dukungan dari keluarga dan lingkungan sebagai support system. 

"Jadi ini memang bentuk inspirasi dan motivasi bagi generasi-generasi yang bisa mengapresiasi hal-hal positif," pungkas wanita yang juga seorang psikolog di Kota Kediri tersebut. (*)