TIMES JATIM, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso (Pemkab Bondowoso) memperbaiki tiga gedung melalui anggaran DAK (dana alokasi khusus) tahun 2024 yakni rumah dinas kesehatan, pendopo Kecamatan Tamanan dan kantor Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPKPCKTR).
Perbaikan rumah dinas kesehatan menelan anggaran Rp191,7 juta. Perbaikan bagian area depan kantor DPKPCKTR menelan dana Rp197,9 juta dan Kantor Kecamatan Tamanan dianggarkan Rp155,8 juta.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, Dadan Kurniawan mengatakan, Kantor Kecamatan Tamanan sudah semestinya diperbaiki karena sering bocor saat musim hujan.
Menurutnya, Kantor Kecamatan Tamanan termasuk Cagar budaya. Sehingga perbaikan tidak merubah bentuk bangunan asli karena sudah ada aturannya.
Sementara untuk pengecatan,bisa disesuaikan. Namun masalah bentuk atau konstruksinya sudah tidak bisa diubah.
"Ada aturan memang perbaikan cagar budaya bahwa bentuk asli harus tetap," terangnya.
Menurutnya, perbaikan kantor kecamatan dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan pada masyarakat.
Sementara untuk kecamatan dan kelurahan lain. Menurutnya, akan diperbaiki bertahap di tahun 2025. Terutama yang lama tidak diperbaiki.
Sementara Kabid Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Hergiar Yuli P, mengatakan Kantor Kecamatan Tamanan itu sudah lama tidak direnovasi.
Perbaikan Kecamatan Tamanan harus dilakukan karena wilayah tersebut dinilai sebagai Second City-nya Bondowoso.
Selain daripada itu juga ada keluhan kerap bocor saat musim hujan. "Di pendoponya saja, yang utama itu. Tapi kalau ada kebutuhan lain ya tergantung perencanaan," kata dia.
Sementara perbaikan di DPKPCKTR dilakukan di bagian halaman depan saja yakni di bagian papan nama kantor dan disesuaikan dengan nama yang baru.
“Kalau dulu kan Perkim. Sekarang jadi Perumahan, Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang,” terang dia.
Selain itu juga dilakukan normalisasi drainase, karena pada tahun 2023 pernah mengalami banjir di atas mata kaki. Air dari jalan masuk ke kantor karena drainasenya tersumbat sedimen dan sampah.
Bahkan air hujan menggenangi ke semua ruang bangun yang merupakan cagar budaya itu sehingga beberapa berkas basah, salah satunya berkas administrasi keuangan.
Hal ini disebabkan karena posisi kantor lebih rendah daripada jalan.
"Halaman depan dan sekalian perbaiki papan nama OPD," terang dia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tergenang Air Saat Hujan, Pemkab Bondowoso Perbaiki Kantor Pemerintah
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |