TIMES JATIM, MALANG – Semangat warga Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, tengah menggelora menyambut program penanaman 1.000 bibit durian. Langkah ini menjadi awal dari rencana besar menjadikan Wonokoyo sebagai desa wisata petik durian di masa mendatang.
Tokoh masyarakat Wonokoyo, Suhartono mengatakan, program ini mendapat sambutan luar biasa dari warga.
“Animo masyarakat sangat antusias, semua hadir dalam pertemuan untuk membahas langkah awal ini. Ini awal dari kebangkitan Wonokoyo,” ujar Suhartono, Kamis (23/10/2025).
Menurut Suhartono, jumlah bibit durian yang tersedia saat ini mencapai 1.000 pohon, hasil dari bantuan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Warga yang sangat antusias, permintaan di lapangan menunjukkan kebutuhan mencapai 1.500 hingga bahkan bisa tembus 2.000 bibit. Untuk menghindari kecemburuan antarwarga, pihaknya mengutamakan penanaman di fasilitas umum dan halaman depan rumah warga.
“Supaya tidak muncul kecemburuan, kita prioritaskan di fasum dan halaman depan rumah. Nanti sisanya akan kita bagi bertahap,” ungkapnya.
Ia menambahkan, apabila tanaman durian mulai berbuah, warga Wonokoyo berencana menggelar festival makan durian gratis setiap tahun. Kegiatan itu diharapkan mampu mengangkat sektor pariwisata sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.
“Kalau nanti sudah berbuah, Wonokoyo ingin mengadakan festival durian tahunan. Selain untuk promosi, juga untuk meningkatkan perekonomian warga,” katanya.
Suhartono menjelaskan, mayoritas masyarakat Wonokoyo saat ini masih menggantungkan hidup dari sektor pertanian tradisional, seperti tebu dan padi. Namun, dengan pengembangan agrowisata durian, diharapkan kesejahteraan petani dapat meningkat.
“Selama ini petani kita termasuk yang penghasilannya paling rendah. Dengan durian, harapannya bisa lebih baik,” katanya.
Ke depan, masyarakat juga akan membentuk kelompok tani durian untuk memperkuat pengelolaan dan keberlanjutan program. Untuk jangka panjangnya, Wonokoyo menargetkan bisa menanam hingga 10.000 pohon durian hasil hibah dari warga sendiri.
“Membangun daerah butuh perencanaan dan dukungan semua elemen. Alhamdulillah, masyarakat sudah siap, pemerintah mulai memberi dukungan, dan akademisi juga sudah turun membantu. Ini langkah awal bagi kami semua,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |