TIMES JATIM, MOJOKERTO – Selain masih memikat banyak wisatawan dari luar kota dan manca negara, salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yakni Candi Tikus yang terletak di Dusun Dunuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, hingga saat ini masih aktif menjadi tempat peribadatan sebagian masyarakat Bali.
Salah satu penjaga Candi Tikus, Sholihan mengaku, hingga saat ini memang masih banyak warga Pulau Dewata yang beragama Budha datang ke Canda Tikus untuk melaksanakan ibadah.
"Biasanya mereka (orang Bali) pakai bus, jadi masih banyak yang ke Candi Tikus untuk ibadah dan memberikan sesajen," katanya (25/7/2019).
Selain itu, candi yang ditemukan pada sekitar tahun 1915, dari pantauan TIMES Indonesia memang terlihat masih sangat natural, batu bata merahnya masih tertata rapi, sumber air yang berada di tengah-tengah candi masih terlihat mengaliar.
Jadi, memang tidak salah jika Candi Tikus ini masih menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai luar kota dan manca negara untuk menjadi tempat rekreasi. Namun, menurut Sholihan memang ada sebagian batu bata yang sudah diganti dan bukan batu merah asli temuan pertama. "Karena ada yang rusak. Untuk batu bata perna diganti, tapi sebagian saja," ujarnya.(*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |