https://jatim.times.co.id/
Wisata

Di Pacitan, Konyaku Khas Jepang Berbahan Porang, Seperti Apa?

Kamis, 03 Februari 2022 - 13:26
Di Pacitan, Konyaku Khas Jepang Berbahan Porang, Seperti Apa? Konyaku yang diproduksi Jiyanto (48) pengusaha UMKM asal Desa Ketanggung di Pacitan. (FOTO: Riska Anggraini For TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITAN – Di Pacitan, Jawa Timur kini ada Konyaku, kuliner khas Jepang berbahan dasar porang yang bisa dijadikan berbagai macam olahan kudapan. 

Jiyanto (48), pemilik produk Konyaku mengatakan, olahan tanaman porang tersebut belum bisa dikonsumsi langsung dan harus melewati proses pengolahan. 

"Kalau Konyaku harus diolah dulu. Seperti lontong terus dipotong-potong kemudian dikasih sayur baru bisa dimakan, karena kalau tanpa sayur rasanya tawar. Konyaku bisa dibikin nugget dan dawet," katanya.

Cara pembuatannya, untuk nugget, Jiyanto mencampurkan bahan-bahan seperti ayam, bumbu dengan Konyaku yang sudah jadi. 

Konyaku Khas Jepang bDawet Konyaku berbahan umbi porang lezat. (FOTO: Riska Anggraini For TIMES Indonesia)

"Saya bikin nugget yang bahannya ayam dan porang ditambah bumbu-bumbu. Kalau dibikin dawet dipotong kecil-kecil rasanya hampir sama seperti rumput laut," tambahnya. 

Jiyanto beralasan jika di Desa Ketanggung, Kecamatan Sudimoro banyak warga yang menanam porang. Dari situlah muncul ide untuk melakukan terobosan baru membuat makanan olahan. 

"Di sini hampir semua orang jadi petani porang. Jujur saya tidak ikut menanam tapi pengin punya penghasilan dari situ. Muncul ide untuk membuat konyaku ini," terangnya. 

Lebih lanjut, Jiyanto menyatakan produk Konyaku miliknya  sangat berbeda dengan yang ada di Jepang.

"Konyaku di Jepang dari bahan konjac kalau di sini namanya porang. Nah, yang sudah jadi bentuknya seperti tahu dan bisa jadi berbagai macam olahan makanan," jelasnya. 

Selain itu, Jiyanto menceritakan proses uji coba pembuatan Konyaku pertama kali saat lebaran Idul Fitri 2021 lalu. Ia menyatakan belum ada orang lain membuat makanan dari porang. 

"Saya pertama uji coba waktu lebaran Tahun 2021 yang lalu. Setelah diolah ternyata kok enak. Kebetulan belum ada orang yang membuatnya," tutur Jiyanto. 

Tidak hanya itu, produk Konyaku Jiyanto banyak mendapatkan respons positif dari konsumen, masyarakat bahkan menarik perhatian Pemerintah Kecamatan Sudimoro.

"Saya ditantang sama Pak Camat untuk membuat produk yang bisa langsung dikonsumsi," ungkapnya. 

Konyaku Khas Jepang cRiska Anggraini mahasiswa STKIP PGRI Pacitan bersantai bersama Jiyanto sambil menikmati nugget Konyaku. (FOTO: Riska Anggraini For TIMES Indonesia)

Sebagai modal awal, Jiyanto menghabiskan dana sekitar Rp5 juta dengan peralatan sederhana. Dalam sehari dia mampu memproduksi 30 bungkus Konyaku dan dijual sesuai pesanan. Omzet per bulan bisa mencapai Rp5 juta.

"Alhamdulillah, dari keuntungan jual Konyaku masih bisa mengembangkan usaha dan cukupi kebutuhan sehari-hari," jelasnya lagi. 

Terakhir pria pegiat UMKM olahan porang tersebut  berharap, ke depan Konyaku bisa menjadi makanan mewah, mengingat harga porang di Indonesia yang cukup tinggi. 

"Porang itu ditanam di Indonesia untuk diekspor ke Jepang, salah satunya. Jarang orang mengonsumsi di sini, karena harganya yang mahal. Memang seharusnya jadi makanan mewah. Sebungkus Konyaku saya jual Rp10 ribu," pungkas Jiyanto, warga Pacitan. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Bambang H Irwanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.