https://jatim.times.co.id/
Wisata

Menapaki Jejak Sejarah di Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya

Selasa, 20 Mei 2025 - 03:21
Menapaki Jejak Sejarah di Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya Suasana khusyuk tampak di area makam Sunan Ampel, Surabaya, saat para peziarah duduk bersimpuh memanjatkan doa. (Foto: Kamiliya Salsabila Imelda/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Di tengah gemuruh modernitas Surabaya, terdapat sebuah kawasan yang seolah membeku dalam kesunyian sejarah. Wisata Religi Sunan Ampel bukan hanya menjadi tujuan ziarah, melainkan juga lorong waktu yang membawa siapa pun yang datang menyelami perjalanan panjang Islam di Nusantara.

Jejak Sejarah Sunan Ampel

Kawasan ini berpusat pada Masjid Sunan Ampel, masjid tua yang didirikan pada tahun 1421 oleh Sayyid Ali Rahmatullah, yang lebih dikenal sebagai Sunan Ampel. Beliau adalah salah satu dari sembilan Wali Songo, tokoh kunci dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Lahir di Champa, Sunan Ampel merupakan putra dari Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi dengan Dewi Candrawulan.

Setibanya di tanah Jawa, yang merupakan daerah kekuasaan Majapahit dibawah Raja Brawijaya V, Ia memilih mendirikan pusat dakwah di kawasan Ampel, Surabaya. Ia tidak hanya membangun masjid, tetapi juga membentuk pesantren yang menjadi tempat lahirnya kader-kader dakwah yang kelak memperluas penyebaran Islam ke berbagai penjuru tanah Jawa.

Dari pesantren Ampel inilah lahir nama-nama besar seperti Sunan Giri dan Sunan Bonang dua wali yang kelak berperan besar dalam sejarah Islam di Nusantara.

makam-Sunan-Ampel-a.jpgMasjid Agung Sunan Ampel berdiri megah dengan arsitektur khas Nusantara yang berpadu unsur Timur Tengah. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini menjadi saksi sejarah dakwah Islam di tanah Jawa sejak abad ke-15. (Foto: Kamiliya Salsabila Imelda/TIMES Indonesia)

Masjid dan Makam Sunan Ampel

Memasuki kawasan Ampel, nuansa relijius langsung terasa. Lorong-lorong sempit yang dipenuhi toko-toko kecil menjajakan sajadah, kitab suci, parfum, dan makanan khas Timur Tengah mengantar peziarah menuju pusat kawasan Masjid Sunan Ampel.

Masjid ini mempertahankan bentuk aslinya dengan sentuhan arsitektur sederhana bercirikan bangunan Jawa kuno dengan atap berbentuk tumpang tiga dan tiang-tiang kayu jati raksasa yang menopang ruang utama. Meski telah berusia lebih dari enam abad, masjid ini tetap kokoh dan terawat, memancarkan wibawa spiritual yang mendalam.

Di belakang masjid, terdapat kompleks makam Sunan Ampel. Area ini dikelilingi tembok putih dan ditata rapi. Peziarah datang dengan penuh takzim, melantunkan doa dan berserah diri dalam keheningan. Di sekitar makam Sunan Ampel, juga terdapat makam beberapa tokoh penting lain, seperti istri beliau, Nyai Ageng Manila, dan para ulama yang pernah berjuang bersama dalam dakwah Islam.

Kawasan Ampel: Kampung Arab Tertua di Indonesia

Selain menjadi pusat religi, kawasan Ampel juga dikenal sebagai Kampung Arab tertua di Indonesia. Sejak abad ke-15, kawasan ini menjadi rumah bagi komunitas keturunan Arab yang menetap dan turut memperkaya budaya Surabaya.

Jejak itu masih bisa dilihat dari arsitektur rumah-rumah tua bergaya Timur Tengah yang berjejer di sepanjang jalan. Berjalan di kawasan ini seperti menjelajah miniatur Yaman atau Mekah, di mana budaya lokal dan tradisi Arab berbaur secara harmonis.

Setiap Ramadan dan hari besar Islam, suasana Ampel menjadi lebih semarak. Ribuan peziarah datang dari berbagai penjuru, memenuhi lorong-lorong dan masjid dengan doa dan lantunan zikir.

makam-Sunan-Ampel-b.jpgGapura putih dengan ukiran khas menjadi pintu masuk kawasan wisata religi Sunan Ampel. Di sekitarnya, berbagai toko menjual perlengkapan ibadah, cendera mata, hingga kuliner khas Arab dan Jawa. (Foto: Kamiliya Salsabila Imelda/TIMES Indonesia)

Menjaga Warisan, Demi Masa Depan

Saat ini, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menjaga kawasan Ampel sebagai warisan budaya dan religi. Revitalisasi kawasan dilakukan tanpa menghilangkan nilai historis dan spiritualnya. Berbagai fasilitas seperti area parkir terpadu, pedestrian ramah pejalan kaki, hingga tata kelola pasar tradisional semakin ditingkatkan.

Namun, di balik pembangunan fisik, ruh utama Ampel tetaplah nilai keagamaannya. Di tempat ini, setiap peziarah diajak untuk menapaktilasi perjuangan Sunan Ampel tentang sabar dalam dakwah, tentang damai dalam perbedaan, dan tentang keteguhan dalam iman.

Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel mengajarkan satu hal sederhana bahwa, di tengah dunia yang terus berubah, ada nilai-nilai abadi yang harus terus dijaga nilai kasih sayang, kedamaian, dan pengabdian kepada Tuhan dan sesama. (*)

Pewarta : ⁠Kamiliya Salsabila Imelda (MBKM)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.