TIMES JATIM, JAKARTA – Bali memang tempat wisata favorit semua orang, mulai dari wisatawan domestik hingga mancanegara.
Di kala pandemi pun masih banyak yang datang berbondong-bondong ke sana, entah untuk melepas penat atau bahkan kerja sambil berlibur. Tetapi salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan yaitu buah tangan atau oleh-oleh yang khas dan beragam, mulai dari kudapan hingga pernak pernik yang lucu.
Bicara tentang hal tersebut, saat ini sudah menjamur pusat oleh-oleh yang menjual segala pernak-pernik seperti gelang, kalung, bahkan baju-baju kaus dengan motif khas. Selain itu ada juga kudapan seperti pie susu, cokelat rasa asli Bali, kopi khas Bali, dan banyak lagi.
Di antara banyaknya pusat oleh-oleh tersebut, salah satunya adalah toko Erlangga 1 dan Erlangga 2. Dua toko inijaraknya berdekatan satu dengan lainnya. Untuk Erlangga 1 berlokasi di Jl. Nusa Kambangan no. 28B, sedangkan untuk Erlangga 2 terletak di Jl. Nusa Kambangan no. 162. Hanya terpisah sejauh 1 km saja.
Dibangun pada tahun 90-an untuk Erlangga 1 dan sekitar tahun 2003 untuk Erlangga 2, kedua toko tersebut menjual barang yang sama.
Hanya saja, untuk Erlangga 2 lebih lengkap dari segi barang dan juga fasilitasnya. Sebut saja tempat parkir yang lebih luas, foodcourt, mushola, bahkan terdapat layanan mesin ATM. Selain itu juga terdapat dua pintu masuk agar lebih memudahkan pengunjung yang datang.
Di Erlangga 2 yang memiliki bangunan dua lantai, para pengunjung bisa leluasa eksplor segala macam oleh-oleh yang diinginkan. Pada lantai pertama, kalian akan menemukan pernak-pernik dan juga karya seni yang unik. Sedangkan di lantai dua, pakaian khas Bali dan juga kaus serta alas kaki lebih mendominasi.
Menurut Rico Bagus, salah satu staff di Erlangga 2, mengatakan bahwa dibangunnya Erlangga 1 dan 2 adalah sebagai wujud dari keinginan sang pendiri untuk membuat pusat oleh-oleh pertama, dikarenakan pada saat itu semua masih berupa pedagang asongan.
"Dibangunnya itu karena mau membuat oleh-oleh ritel pertama di Bali, karena yang lain masih (berupa) asongan," terangnya saat dihubungi via WhatsApp Sabtu (26/03/2022).
Mereka menargetkan penjualannya kepada para wisatawan yang datang ke Bali, dan menurut penuturannya, banyak pengunjung yang tertarik datang dikarenakan produk pilihan mereka yang autentik.
"Kalo sasaran jelas tamu-tamu pelancong yang datang ke Bali ya. Mereka suka karena bentuk oleh-oleh dan cinderamata itu sendiri. Kita ambil yang autentik untuk jadi oleh-olehnya," papar Rico.
Pada kondisi pandemi di awal 2020 lalu, kedua toko baik Erlangga 1 dan Erlangga 2 sempat mengalami penurunan diakibatkan imbas dari ditutupnya kunjungan tamu domestik dan mancanegara.
Tetapi mereka tidak berhenti berinovasi dan membuka toko online sebagai jalan keluarnya, dengan alasan agar orang-orang yang rindu berlibur ke Bali bisa membeli pernak-perniknya dengan mudah. Salah satunya yaitu membuat akun instagram dengan nama @erlangga2.official, dan hingga saat ini mulai bangkit kembali.
"Kendala di pandemi, itu karena menurunnya tingkat pariwisata ya, jadi kunjungan tamu lokal sama internasional berkurang. Untuk keadaan terkini pelan-pelan sudah mulai bangkit lagi, tapi ya gitu belum seperti dulu," sambung Rico
Rico juga menambahkan harapan untuk ke depannya, agar kondisi pariwisata di Bali lekas membaik. "Bahkan bisa lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Dah itu aja sih," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cerita dari Erlangga Bali, Pusat Oleh-oleh Khas Pulau Dewata
Pewarta | : Esa Agustin (MG-398) |
Editor | : Ronny Wicaksono |