TIMES JATIM, SURABAYA – Kebun bibit Bratang yang kini dialihkanfungsikan menjadi Taman Flora Surabaya menjadi favorit warga untuk bersantai dan melarikan diri dari panas dan hiruk pikuk Surabaya.
Taman rekreasi keluarga ini menyediakan berbagai macam wahana permainan anak-anak di ruang terbuka. Seperti mini outbound, halang rintang, rock climbing dan permainan ketangkasan lainnya.
“Saya baru pertama kali berkunjung di sini, tempatnya bagus dan permainannya cukup menantang. Seperti cucu saya ini berani naik wall climbing. Permainan juga mendorong keberanian anak dan membentuk mental,” ujar Ibu Isa, salah satu pengunjung warga Simo Surabaya, Senin (19/5/2025).
Ibu Isa datang membawa dua cucunya. Saat melihat wall climbing, cucunya tak sabar ingin memanjat. Ia membiarkan cucunya memanjat sampai ujung papan. Baginya, permainan ini cukup membentuk mental seorang anak.
Permainan halang rintang juga digemari anak-anak, dengan penuh riang mereka menaiki tangga lalu bergantian menelusuri tali yang terbentang sepanjang 10 meter.
Meskipun tidak panjang, namun cukup membuat mereka melepas tawa kegirangan karena berhasil sampai di tujuan. Tangan kanan kiri menggenggam tali, yang lebih penting lagi mereka berani melintas tanpa ada rasa takut.
Danau buatan menambah keindahan di Taman Flora Surabaya, Senin (19/5/2025).(Foto : Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
“Ayo, dilihat talinya jangan sampai terlepas, pelan-pelan ya fokus,” teriak seorang bapak mengingatkan buah hatinya untuk tetap waspada.
Taman Flora Surabaya sendiri menempati lahan seluas 2,4 Hektar. Dulunya merupakan kawasan Kebun Bibit Bratang Surabaya yang sekarang kian bagus penataannya.
Selain menyuguhkan suasana sejuk nan rindang karena adanya ratusan jenis pohon serta tanaman, taman satu ini juga disebut sebagai Techno Park. Hal tersebut disebabkan taman ini sudah dilengkapi dengan adanya fasilitas teknologi internet.
Taman ini tidak hanya mengenalkan berbagai jenis pohon dan tumbuhan, rusa merupakan satu-satunya satwa penghuni yang dapat menghibur wisatawan lokal maupun luar Kota Surabaya.
Anak-anak sejak dini dikenalkan satwa, di samping itu pengunjung juga dapat memberi makan rusa. Di pintu masuk, selain menjual makanan ada pula yang menjual wortel.
“Kalau liburan lumayan banyak pengunjung yang membeli wortel, satu ikat 10 ribu,” ujar Tini, penjual wortel yang berada tepat di depan pintu masuk Taman Flora.
Taman Flora yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya ini, tidak hanya mengenalkan berbagai jenis tanaman saja. Namun juga edukasi lingkungan.
Ada 4 tong sampah yang fungsinya berbeda. Di antaranya sampah organik dan non organik, secara tidak langsung masyarakat teredukasi tentang pembuangan sampah yang benar.
Masuk Taman Flora tidak ada loket yang dikenakan, semua fasilitas yang tersedia gratis. Taman Flora merupakan ruang publik yang nyaman, tempatnya bersih dan udaranya bersih meski berdekatan dengan jalan raya. Pohon yang tinggi dan rindang membuat pengunjung tidak ingin cepat pulang.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |