TIMES JATIM, MALANG – Dr Binti Maqsudah M.Pd adalah sosok hebat di dunia pendidikan Kota Malang. Ia mampu membawa kemajuan di setiap perjalanannya sebagai guru hingga Kepala Sekolah di sejumlah sekolah Madrasah di Kota Malang.
Per tanggal 1 Oktober 2022 ini, Binti Maqsudah resmi menjalani purna tugasnya sebagai pengajar. Binti Maqsudah sebelumnya menjabat sebagai Kepala MAN 1 Kota Malang terhitung sejak Februari 2021 lalu dan mulai aktif di Maret 2021 setelah ia menjalani masa karantina akibat Covid-19.
Banyak hal yang ia telurkan di MAN 1 Kota Malang. Mulai dari pembangunan Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang secara bertahap memberikan kenyamanan kepada 1.017 murid MAN 1 Kota Malang.
Saat ditanya awak media, Binti menyebutkan kali pertama ia datang ke MAN 1 Kota Malang, ia membangun sarana foodcourt yang cukup bagus membuat nyaman murid dan guru.
"Pertama kali yang saya bangun foodcourt itu untuk madrasah. Kita jangan mengandalkan komite, kita harus punya unit usaha sendiri," ujar Binti, Sabtu (1/10/2022).
Foodcourt tersebut secara resmi beroperasi sejak 18 September 2022 lalu.
Ia ingin membangun kemandirian madrasah lewat unit usaha yang bisa dimanfaatkan sebagai pemenuhan kebutuhan keuangan.
Ratusan siswa dan siswi MAN 1 Kota Malang saat bersiap melakukan Tari Saman. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Setelah itu, ia juga sudah menelurkan ide atau inisiasi untuk membangun usaha laundry dalam MAN 1 Kota Malang.
"Yang penting ada pemasukan. Laundry juga kan dulu kita ke luar untuk laundry. Sekarang baru ada dua mesin cuci dan satu pengering. Saya kan sudah purna tugas, tapi bagaimana uang-uang sekolah dari pemasukan insyallah bisa membantu membangun sekolah ini," ungkapnya.
Diketahui, sepak terjang Binti di dunia Madrasah memang sangat berpengaruh besar. Ia pun juga diakui oleh sejumlah kalangan, tak terkecuali Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Kemenag RI, Rohmat Mulyana Sapdi.
Sebelumnya, Binti juga sempat menjadi Kepala MAN 2 Kota Malang sebelum akhirnya pindah ke MAN 1 Kota Malang.
Dalam perjalanannya, Binti merasakan bagaimana dulunya MAN 2 Kota Malang belum dilirik oleh masyarakat karena memang masih minim prestasi.
Saat ia berada di MAN 2 Kota Malang, kerja keras terus ia lakukan bersama seluruh staf. Akhirnya, tahun 2018 lalu terwujud bahwa MAN 2 Kota Malang berprestasi di bidang akademik hingga akhirnya menjadi sekolah jujukan utama atau favorit masyarakat Kota Malang.
"Dulu namanya kan MAN 3, di tahun 2018 berganti MAN 2. Dulu dilihat sebelah mata. Mereka yang tidak keterima di sekolah favorit larinya ke MAN 2. Akhirnya kita bangun bersama untuk jenjang visi 5 tahun kedepan bersama orang tua murid dan guru," bebernya.
Sepak terjang Binti ini sudah berjalan sejak tahun 1989 sebagai guru matematika hingga akhirnya juga pernah menjadi Kepala MTsn 1 Kota Malang selama 8 tahun sejak 2007 silam.
Siswa MAN 1 Kota Malang saat menunjukkan hasil karyanya. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia).
Ia sosok yang optimistis. Di setiap tempat yang ia jajaki, Binti selalu menguatkan jangan pernah nyalinya menciut dan harus tetap optimis untuk maju.
Seperti halnya di MAN 1 Kota Malang. Ia menekankan jangan pernah ciut nyalinya. Benar saja, sekarang MAN 1 Kota Malang memiliki segudang prestasi. Tak hanya akademik, akan tetapi non akademiknya pun melaju pesat di kanca Regional hingga Nasional.
"Kami diriset bisa mengungguli MAN 2 Kota Malang. Kami juga pernah juara Madrasah Digital. Saya bertanggungjawab di sini dan saya ingin semua madrasah bisa unggul," katanya.
Sejauh ini, Binti selalu menekankan proses berkelanjutan sesuai keinginan murid-muridnya. Di MAN 1 Kota Malang, non akademik juga mendapat dukukungan penuh, seperti eskul robotic, perfilman hingga desain. Murid merasa nyaman karena memang sekolah menyediakan fasilitas .
Binti mengatakan, kunci keberhasilan adalah bekerja keras dan ikhlas terhadap segala prosesnya.
"Kalau secara lapangan setiap kebijakan atau ide akan saya rapatkan terlebih dahulu. Setelah oke, baru sosialisasi bertahap kepada guru dan murid. Jadi biar berjalan dengan sempurna dan targetnya bisa di capai. Mulai aturan hingga Sarpras saya selalu menggunakan metode seperti itu," tegasnya.
Dengan masa purna yang mulai dijalani oleh Binti per 1 Oktober 2022 ini, ia berpesan siapapun penggantinya nanti harus mau bekerja keras.
"Pengganti saya harus orang yang benar-benar mau bekerja agar program ini bisa terus berjalan," tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |