TIMES JATIM, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) merayakan Dies Natalis ke-71 dengan berbagai rangkaian kegiatan yang penuh semangat dan kebersamaan. Puncaknya, berlangsung pada Sabtu (18/10/2025), di Gedung Graha Cakrawala. Dihadiri oleh sivitas akademika, para mitra, alumni, dan berbagai pemangku kepentingan yang turut berkontribusi dalam perjalanan panjang kampus berjuluk The Learning University tersebut.
Dalam sambutannya, Rektor UM Prof. Hariyono menegaskan bahwa peringatan Dies Natalis ke-71 menjadi momentum penting untuk melakukan refleksi, meneguhkan komitmen, dan memperkuat langkah transformasi menuju Universitas Bereputasi Global.
“Pada Dies Natalis ke-71 ini, mari kita jadikan momentum untuk melakukan refleksi dan meneguhkan diri, khususnya dalam proses transformasi menuju Universitas Bereputasi Global,” ujar Prof. Hariyono.
Rektor menjelaskan, sejak beralih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) pada 2021, UM telah memasuki babak baru yang menuntut kemandirian, daya saing, dan inovasi. Proses transisi ini, kata dia, layaknya olahraga yang pada awalnya menimbulkan rasa pegal, tetapi justru membangun kekuatan dan ketahanan.
“Kesehatan bukan segalanya, tetapi segalanya tidak bermakna tanpa kesehatan. Universitas juga harus dikelola secara sehat agar seimbang antara pemasukan, pengeluaran, dan kualitas lulusan,” ujarnya.
Dia menambahkan, pengelolaan universitas yang sehat tidak hanya terkait aspek keuangan, tetapi juga tata kelola akademik dan karakter sivitas akademika.
Dalam bidang akademik, UM mencatatkan capaian yang signifikan. Hingga tahun 2025, terdapat 43 program studi yang telah meraih akreditasi internasional dari lembaga kredibel seperti ASIIN, AQAS, dan ACQUIN. Selain itu, 13 program studi kini telah memiliki kelas internasional.
Antusiasme masyarakat untuk menjadi bagian dari UM juga meningkat. Tahun ini, jumlah peminat program S1 mencapai 116.000 orang, meningkat 25 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 12.636 mahasiswa baru diterima.
“Kenaikan jumlah peminat ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di Universitas Negeri Malang,” kata Prof. Hariyono.
Rektor UM juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter di tengah kemajuan teknologi dan dinamika sosial. Ia mengimbau mahasiswa untuk menjaga etika akademik serta menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan.
“Mari kita saling mengingatkan agar tetap mengikuti kaidah ilmiah dan menjauhi perilaku yang melanggar etika akademik. Karya ilmiah yang dihasilkan dengan cara-cara yang tidak jujur akan merusak marwah pendidikan,” pesannya.
UM juga menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Mahasiswa Fakultas Teknik berhasil meraih juara pertama dalam ajang Shell Eco Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 di Losail, Qatar.
Selain itu, sebanyak 530 mahasiswa mengikuti program Outbound Mobility di berbagai universitas luar negeri. Program ini menjadi bagian dari upaya UM untuk menyiapkan generasi muda yang adaptif dan berwawasan global.
“Ketika kita ingin bersinergi dengan dunia global, kita harus bisa menyesuaikan diri, belajar lebih cepat, dan berpikir lebih maju,” tutur Prof. Hariyono.
Kinerja UM di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat juga menunjukkan peningkatan signifikan. Tahun ini, 1.238 dosen UM berhasil menghasilkan 4.210 karya ilmiah, atau rata-rata 3,4 karya per dosen, meningkat hingga 340 persen dibanding tahun sebelumnya.
UM juga berencana meningkatkan dana penelitian dan pengabdian masyarakat sebesar Rp5 miliar pada tahun depan. Pendanaan eksternal meningkat 57,14 persen, sementara dana dari luar negeri melonjak hingga 355 persen.
“Kami berterima kasih kepada dosen-dosen yang berhasil menjalin kerja sama internasional dan membawa pendanaan eksternal untuk pengembangan mutu pendidikan di UM,” ungkap Rektor.
Saat ini, jumlah dosen bergelar doktor di UM telah mencapai 48 persen, dan ditargetkan melebihi 50 persen pada tahun depan melalui berbagai program dukungan dan tunjangan kinerja.
Selain capaian akademik, UM juga terus memperkuat infrastruktur fisik dan layanan kampus. Beberapa proyek strategis tengah dikembangkan, antara lain pembangunan gedung poliklinik untuk Fakultas Kedokteran, UM Store untuk layanan dan komersialisasi produk, serta Balai Diklat guna mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Dengan keberanian, kesiapan, dan keteguhan langkah, UM berkomitmen membangun fondasi individu dan institusi yang sehat, inovatif, dan tangguh untuk mencapai target sebagai bagian dari 500 perguruan tinggi terbaik dunia pada 2041,” pungkas Prof. Hariyono. (D)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |