TIMES JATIM, MALANG – Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang atau dikenal sebagai UIN Maliki Malang, Prof. Ilfi Nur Diana, mendukung penuh gerakan wakaf produktif sebagai salah satu pilar kemandirian pendidikan. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Wakaf Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Universitas Brawijaya (UB), Senin (20/10/2025).
Dalam sambutannya, Prof. Ilfi mengapresiasi inisiatif BWI yang menggandeng perguruan tinggi untuk memperkuat budaya wakaf di kalangan sivitas akademika. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi kampus untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menggerakkan potensi ekonomi umat berbasis filantropi.
“Saya merasa bangga karena berarti hari ini adalah hari kesadaran bersama untuk memulai sebuah gerakan besar, gerakan kampus akan mendunia,” ujar Prof. Ilfi.
Dia mencontohkan beberapa perguruan tinggi Islam tertua di dunia yang berhasil membangun kemandirian pendidikan melalui wakaf produktif, seperti Universitas Al-Azhar di Mesir dan Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko.
“Al-Azhar bisa memberikan beasiswa kepada seluruh mahasiswanya, baik dari Mesir maupun mancanegara. Begitu juga dengan Al-Qarawiyyin, seluruh mahasiswanya digratiskan biaya pendidikannya, bahkan gaji dosen dan tenaga kependidikannya diambil dari hasil wakaf produktif,” jelasnya.
Rektor perempuan pertama UIN Maliki Malang itu menyebut, cita-cita serupa juga tengah diupayakan di kampusnya melalui program penguatan Endowment Fund atau dana abadi. Sebelumnya, UIN Malang telah menggerakkan potensi zakat dari dosen dan tenaga kependidikan sebesar 2,5 persen setiap bulan. Namun, menurutnya, potensi wakaf jauh lebih luas dan berkelanjutan.
“Kalau zakat itu terbatas, maka wakaf justru tidak terbatas. Bisa lebih dari 2,5 persen, bahkan sampai 10 persen dari harta seseorang. Inilah yang bisa menjadi kekuatan ekonomi umat ke depan,” tegas Prof. Ilfi.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak 50 mahasiswa UIN Maliki Malang hadir langsung di acara tersebut sebagai bentuk pembelajaran sekaligus agen penyebar nilai-nilai wakaf produktif di lingkungan kampus.
“Harapannya, mereka bisa menjadi corong untuk menyampaikan pentingnya wakaf kepada teman-teman mereka di kampus,” ujarnya.
Kegiatan Wakaf Goes to Campus di Universitas Brawijaya ini turut diwarnai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BWI dan sejumlah perguruan tinggi, meliputi UIN Maliki Malang, UPN Veteran Jawa Timur, UIN Ar-Raniry Aceh, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Politeknik Negeri Malang (Polinema), serta Universitas Islam Raden Rahmat Malang.
Kerja sama antara UIN Maliki Malang dengan BWI tersebut mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan sumber daya manusia dalam menggerakkan wakaf uang untuk kemajuan pendidikan dan kesejahteraan umat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rektor UIN Maliki Malang Dukung Gerakan Wakaf Produktif di Lingkungan Kampus
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Khodijah Siti |