https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Universitas Brawijaya Luncurkan Inovasi Pengelolaan Hutan Pendidikan

Selasa, 23 September 2025 - 19:42
Universitas Brawijaya Luncurkan Inovasi Pengelolaan Hutan Pendidikan Kegiatan tracking di UB Forest, Selasa (23/9/2025). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) terus memperkuat kiprahnya dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Hal itu dikupas dalam kegiatan Bincang Santai (BONSAI) bertajuk Inovasi Pengelolaan Hutan Pendidikan untuk Bumi yang Lestari di UB Forest Karangploso Kabupaten Malang, Selasa (23/7/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dengan diluncurkannya program carbon trading serta inisiatif penyelamatan pohon langka.

Kepala UPT Pengelola Kawasan Hutan UB, Dr. Mochammad Roviq, S.P., M.P., menegaskan bahwa strategi pengelolaan hutan pendidikan di UB Forest menitikberatkan pada dua hal utama, yaitu pemanfaatan hutan dan perlindungan ekosistem.

“Pendekatan kita untuk keberlanjutan ada dua, yakni memanfaatkan hutan dan perlindungan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, karena tantangan terbesar justru berasal dari interaksi masyarakat sekitar kawasan,” ujar Dr. Roviq.

Dalam pemanfaatan hutan, UB mengembangkan konsep agroforestry yang melibatkan masyarakat untuk menanam komoditas seperti kopi pada lahan produktif, serta mendorong penanaman Multi Purpose Tree Species seperti alpukat pada hutan terbuka. Selain itu, UB Forest juga memfasilitasi pendidikan lingkungan melalui inventarisasi flora-fauna, termasuk satwa nokturnal, dan menjadikan kawasan ini sebagai pusat pembelajaran ekologi.

Dr. Roviq menambahkan, pengelolaan UB Forest mengikuti kerangka peraturan Kementerian Kehutanan, mulai dari Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Jangka Menengah (RPJM), hingga Rencana Kerja Tahunan (RKT). Konsistensi ini membawa UB Forest meraih penghargaan Teladan Wana Lestari 2025, sebuah pengakuan atas komitmen UB dalam menjaga hutan pendidikan.

Langkah strategis lain yang dikembangkan adalah penerapan carbon trading. Koordinator KJF Bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan UB Forest, Rifqi Rahmat Hidayatullah, S.Hut., M.Si., menjelaskan bahwa UB Forest kini sedang dalam proses registrasi penyerapan karbon melalui Sistem Registri Nasional (SRN).

“Melalui SRN, potensi serapan karbon dari kawasan UB Forest dapat diverifikasi dan didaftarkan secara resmi untuk mendukung perdagangan karbon nasional. Ini bentuk kontribusi nyata UB terhadap mitigasi perubahan iklim,” jelas Rifqi.

Selain perdagangan karbon, UB Forest juga fokus pada konservasi pohon langka dengan merujuk pada Daftar Merah IUCN. Bersama Forum Pohon Langka Indonesia (FLPI), UB aktif menanam dan merawat pohon-pohon langka yang memiliki nilai endemisitas tinggi serta potensi bioaktif yang bermanfaat bagi dunia medis, pangan, dan ilmu pengetahuan.

“Pohon langka bukan sekadar aset konservasi, tetapi juga investasi bagi kesehatan, ketahanan pangan, dan masa depan generasi mendatang,” tegas Rifqi.

UB Forest menawarkan dua skema partisipasi publik, yakni Adopsi Pohon Langka dan Adopsi Area Pohon Langka minimal satu hektare. Melalui program ini, UB membuka kesempatan luas bagi masyarakat maupun lembaga untuk terlibat langsung dalam penyelamatan lingkungan. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.