TIMES JATIM, MALANG – Prestasi gemilang ditunjukkan oleh siswa SMK Nasional Malang. Hasil kolaborasi apik antara siswa dan guru ini berhasil melahirkan motor listrik karya anak bangsa.
Uniknya, motor listrik yang dibuat bukan rakitan, apalagi memanfaatkan kerangka motor kuno kemudian diberi power. Tapi, motor listrik karya anak bangsa ini dibuat dari awal dari bahan lonjoran besi. Desain pun mandiri oleh siswa.
Kepala SMK Nasional Malang Drs. Rusdi, M.Si bercerita kepada TIMES Indonesia, Kamis (24/3/2022). Ia tegaskan karya motor listrik ini murni inovasi para siswa, didampingi guru internal mereka.
"Kita membeli bahan mentah berupa besi lonjoran dan batangan untuk kita cetak menjadi body. Tak hanya itu, baterai motor listrik ini juga dibuat sendiri," katanya.
TIMES Indonesia berkesempatan melihat langsung motor listrik tersebut. Ada tiga jenis kendaraan listrik yang dibuat. Sepeda gunung listrik, skuter listrik, dan trail listrik.
Rusdi mewanti-wanti kepada guru pembimbing dan para siswa agar tidak takut mencoba dan terus berkreasi. Lebih baik gagal mencoba daripada sukses tapi bukan karya sendiri.
"Itu yang saya sampaikan kenapa karya kami berbeda dari sekolah lain. Kalau di tempat lain itu banyak yang menggunakan sepeda kuno, kemudian dimodifikasi dan diberi power. Kalau kami tidak. Murni bikin dari awal," ungkapnya.
Sekolah yang berada di Jalan Raya Langsep No.43, Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, ini dulunya dikenal dengan Sekolah Teknik Menengah (STM).
Sementara itu, Sumantri, siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang bertugas di bagian pembuatan dan perakitan motor listrik, menjelaskan bahwa proses awal pembuatan adalah memilih bahan seperti besi lonjoran dan part-part yang dibutuhkan.
"Lalu, pemotongan besi sesuai sketsa yang sudah ditentukan. Dilanjutkan pembuatan bagaian kerangka, body dan kaki-kaki motor dengan pengelasan," ujar pria kelahiran Malang,15 November 2003.
Setelah kerangka, body dan part lainnya selesai, step berikutnya adalah proses pengecatan. Mulai dari cat dasar, pendempulan, cat utama dan pernis untuk melapisi cat agar awet sehingga tidak mudah terkelupas.
Setelah part kering dilanjutkan ke proses perakitan dimulai dari perakitan roda belakang yang dilengkapi dinamo sebagai tenaga motornya. Lalu pemasangan body, roda dan panel body lain hingga pada pemasangan pengereman.
Setelah semua terpasang, dipasang juga kelistrikan motor mulai dari lampu depan, belakang, pemasangan control panel dan baterai lithium sebagai sumber untuk menggerakkan dinamo motornya," bebernya.
Setelah dirakit, motor di-charge terlebih dulu untuk mengisi baterai berkisar 5-6 jam untuk kondisi baterai kosong. Bila baterai masih ada kisaran 25% waktu pengecasan bisa 2-3 jam sampai terisi penuh.
Bila sudah penuh akan dilakukan test drive. Sebelum ditest drive dicek kekencangan pada tiap-tiap bagian dan kelistrikan sesuai dengan SOP.
"Lanjut ditest drive untuk menguji kekuatan, kecepatan motor dan daya tahan baterai," tambahnya.
Untuk membuat motor listrik, siswa SMK Nasional Malang ini tidak menemukan kesulitan yang berarti. Sebab, dalam prosesnya, mereka dibimbing khusus oleh guru dan mekanik yang berpengalaman sehingga bisa menelorkan karya motor listrik.
Motor listrik SMK Nasional Malang ini telah didaftarkan dan dipatenkan dengan nama produk CASSA. Sepeda gunung listrik, skuter listrik dan trail listrik semuanya bernama CASSA yang bermakna unggul, terampil, ulet dan berkompeten. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Faizal R Arief |