TIMES JATIM, BANGKALAN – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Program Studi Agribisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren Al-Mashduqie, Bangkalan.
Kegiatan yang digelar 22 Oktober 2025 ini bertujuan membekali para santri dengan pengetahuan literasi keuangan sejak dini, sekaligus mencegah generasi muda terjerumus dalam judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) yang marak di kalangan remaja.
Kegiatan yang diikuti para santri ini menghadirkan dua pemateri. Aminah H.M. Ariyani membawakan materi tentang pengelolaan keuangan bagi generasi Z. Ia menekankan pentingnya kemampuan mengatur keuangan pribadi agar santri dan mahasiswa dapat hidup mandiri dan tidak terjebak dalam perilaku konsumtif.
Sementara Taufik R.D.A. Nugroho menyampaikan materi mengenai bahaya judi online dan pinjaman online. Ia mengingatkan bahwa keinginan mendapatkan uang secara instan justru dapat menghancurkan masa depan apabila tidak diimbangi dengan pemahaman literasi keuangan dan hukum yang baik.
Aminah H.M. Ariyani membawakan materi tentang pengelolaan keuangan bagi generasi Z saat acara diskusi literasi keuangan untuk santri di Pondok Pesantren Al-Mashduqie, Bangkalan. (FOTO: UTM)
Ketua Program Studi Agribisnis UTM, Novi D.B. Tamami, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral perguruan tinggi dalam mencerdaskan generasi muda, khususnya para santri.
“Santri masa kini tidak hanya perlu memahami ilmu agama, tetapi juga harus melek literasi keuangan. Ini adalah bentuk kontribusi UTM dalam mempersiapkan generasi santri yang siap menghadapi tantangan ekonomi digital,” ujar Novi.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mashduqie, K.H. Agus Ramdlany, menyambut positif kegiatan tersebut.
Taufik R.D.A. Nugroho menyampaikan materi mengenai bahaya judi online dan pinjaman online saat acara pengabdian kepada masyarakat dengan tema besar literasi keuangan untuk santri di Pondok Pesantren Al-Mashduqie, Bangkalan. (FOTO: UTM)
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari UTM. Santri perlu dibekali pengetahuan tentang pengelolaan uang dan risiko dari pinjaman serta judi online. Ini bagian penting dari pendidikan karakter dan kemandirian,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, UTM berharap dapat menumbuhkan kesadaran baru di kalangan santri untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menjauhi praktik keuangan digital yang merugikan.
Kolaborasi antara dunia akademik dan pesantren ini menjadi wujud nyata sinergi dalam membangun generasi santri yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing di era digital. (*)
Pewarta | : Ahmad Dhani Prasetyo R (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |