TIMES JATIM, MALANG – Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh 7 mahasiswa Departemen Sastra Jerman Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) pada ajang kompetisi International Science and Invention Fair (ISIF) 2023.

Kompetisi ISIF kali ini diikuti oleh 7 mahasiswa UM yang terbagi menjadi 2 tim dengan kategori berbeda. Tim 1 terdiri dari 4 mahasiswa yakni, Ibrahim Asmorodina sebagai ketua tim, Erin Alida Damayanti, Rania Fadhila Amirah dan R Pertiwi Fajar Ningrum sebagai anggota tim.

Para mahasiswa UM meraih silver dan gold medal di kompetisi ISIF 2023 Universitas Udayana Bali.

Ibrahim Asmorodina beserta tim berhasil meraih medali emas dengan mengangkat tema kategori inovasi teknologi yang bernama BRIX, sebuah aplikasi pendukung pembelajaran bahasa Jerman melalui game.

“Dalam kompetisi ISIF ini kami mengambil tema terkait teknologi, dengan judul inovasi kami yakni Revitalizing German Language Learning Through a Gamification Approach on the BRIX Application-Based Platform. Kami tidak menyangka bisa meraih gold medal,  sungguh hal yang sangat membanggakan bagi kami,” ujar Ibrahim kepada TIMES Indonesia.

Erin Alida Damayanti, anggota tim BRIX, menjelaskan awal mulai ide ini dari yang tidak lolos PKM hingga akhirnya mendapat Gold Medal di kompetisi Internasional.

“Ide ini awalnya kami rintis sejak awal tahun saat akan mengikuti PKM, tapi di PKM ide ini tidak lolos. Namun kami tidak patah semangat dan terus mengembangkan ide ini, hingga akhirnya kami kompetisikan di ISIF 2023, dengan meraih medali emas. Pencapaian ini juga tidak terlepas dari bimbingan dosen,” jelasnya.

Sedangkan tim kedua yang diketuai oleh Gusti Aditiyawarman dengan dua anggota Thomas Gerald Sambuaga dan Rayhan Adhya Kasturi berhasil meraih silver medal. Dalam kompetisi ini, tim kedua mengangkat tema Education Category.

Gusti Aditiyawarman dan tim membawa proyek inovasi dengan judul Dall-E 2: Poetry Transformation Through AI Generator In German Literature Education: A Study on Intervisualization.

“Inovasi ini bertujuan untuk metranformasikan karya sastra puisi Jerman ke sebuah gambar visual melalui teknologi AI, dalam kompetisi ISIF ini kami meraih silver medal dalam kategori inovasi pendidikan,” jelas Gusti Aditiyawarman.

Dosen yang mendampingi dua tim ini berkompetisi ISIF di Bali, Dr. Desti Nur Aini, S.S., M.Pd. mengaku sangat bangga mahasiswa didikannya berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang Internasional dan mengarumkan nama Departemen Sastra Jerman beserta UM.

“Tentunya banyak rintangan dan kendala yang dihadapi dalam mengembangakan inovasi-inovasi ini, namun kalian meraih medali emas dan medali silver merupakan suatu pencapaian yang luar biasa sekaligus membanggakan untuk departemen sekaligus universitas,” ujar Dr. Desti Nur Aini.

Ibrahim menambahkan, meraih Gold Medal dalam kompetisi ISIF ini merupakan pengalaman pertama dan sangat berharga, dengan dukungan dosen pembimbing dan departemen kami berusaha untuk terus berinovasi dan optimis memberikan kontribusi positif.

“Hampir setahun lamanya kami mengembangkan inovasi ini mulai dari riset, penelitian, percobaan aplikasi hingga akhirnya bisa diberi kesempatan mengikuti ajang internasional bergengsi dan meraih gold medal,” imbuhnya dalam wawancara kepada TIMES Indonesia

Kegiatan ISIF merupakan kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), di Auditorium Widyasabha Kampus Universitas Udayana Jimbaran, Bali, 7-9 November 2023.

Deni Irawan, MPd selaku Ketua Panitia ISIF dan President of IYSA, mengungkapkan tahun ini ISIF diikuti sebanyak 685 tim yang terdiri dari 421 tim online dan 264 offline dari 28 negara. Bahkan ada yang datang secara langsung ke Bali yakni Kazakhstan, Uzbekistan, Hongkong, Malaysia, Iran, Meksiko, Rumania dan Singapura. (*)