TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pemkab Probolinggo, Jatim, melalui dinas pendidikan dan kebudayaan atau Disdikdaya akan membuka kelas internasional atau International Class Program (ICP) di SMPN 1 Kraksaan, SMPN 1 Dringu, dan SMPN 1 Tongas mulai tahun ajaran ini.
Kelas internasional dibuka berkat kerjasama Disdikdaya Kabupaten Probolinggo dan Universitas Negeri Malang atau UM. Kelas ini akan menggunakan Kurikulum Cambrigde, yang dipadukan dengan kurikulum nasional.
Sementara itu, tahun ajaran 2025/2026 akan dimulai Senin (14/7/2025) ini. Apakah kelas internasional akan dimulai bersama dengan tahun ajaran baru pada kelas reguler? Apakah muridnya sudah ada?
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan, penerimaan murid baru atau PMB telah selesai.
Tiga SMPN yang menjadi pilot project kelas internasional memiliki kuota berbeda. SMPN 1 Kraksaan punya kuota 8 rombongan belajar atau rombel, SMPN 1 Dringu punya 7 rombel, sedangkan SMPN 1 Tongas punya 6 rombel.
Ketika murid baru mulai masuk, Disdikdaya bersama sekolah penyelenggara, akan menyosialisasikan pembukaan kelas internasional kepada murid dan walinya. Mereka yang berminat bisa langsung mendaftar.
Murid yang mendaftar akan diseleksi, sesuai dengan kriteria yang ditentukan. “Yang menentukan kriterianya UM (Universitas Negeri Malang),” kata Dwijoko kepada TIMES Indonesia.
Bersamaan dengan proses seleksi siswa, Disdikdaya juga akan menyeleksi guru mata pelajaran yang akan bertugas di kelas internasional. Yaitu guru mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan Science.
“Tiga mata pelajaran itu yang akan dibuat sistem ICP (International Class Program),” kata Dwijoko.
Ketika kelas internasional siap dilaksanakan menggunakan Kurikulum Cambridge, Disdikdaya akan menggelar soft launching sebagai tanda dimulainya program. Agenda ini diperkirakan Januari atau Februari tahun depan.
Kurikulum Cambridge merupakan kurikulum pendidikan yang diakui secara global. Kurikulum ini dikembangkan oleh Cambridge Assessment International Education (CAIE), sebuah lembaga pendidikan terkemuka yang merupakan bagian dari University of Cambridge di Inggris.
Secara terpisah, Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo, Asim mendukung rencana Pemkab Probolinggo membuka kelas internasional. Meski sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan informasi yang cukup dari Disdikdaya terkait rencana tersebut.
“Kalau tujuannya baik, proses seleksi dilakukan secara terbuka, dan tidak memberatkan wali murid, itu baik dan kami dukung,” kata Asim melalui sambungan seluler. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sekolah Negeri Rasa Internasional, Probolinggo Siapkan Kelas ICP di 3 SMP
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |