https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

BNN Siapkan Kurikulum Anti Narkoba di Sekolah, Gandeng Pesantren Jadi Garda Moral Bangsa

Jumat, 17 Oktober 2025 - 19:32
Gandeng Pesantren, BNN Siapkan Kurikulum Anti Narkoba di Sekolah Susana Seminar Nasional BNN bersama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat (17/10/2025). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, JOMBANG – Upaya memberantas penyalahgunaan narkotika kini semakin menyentuh dunia pendidikan. Badan Narkotika Nasional (BNN) berencana menerapkan kurikulum khusus pencegahan narkoba atau kurikulum anti narkoba di sekolah-sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA sebagai bagian dari strategi nasional membangun generasi bebas narkoba.

Kepala BNN, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa rancangan kurikulum ini merupakan hasil koordinasi intensif antara BNN dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya agar edukasi tentang bahaya narkoba dapat diberikan sejak usia dini melalui jalur pendidikan formal.

“Kami ingin anak-anak memahami risiko penyalahgunaan narkoba sejak awal. Karena itu, BNN bersama Kemendikbud akan memasukkan materi pencegahan ke dalam kurikulum nasional,” ujar Suyudi usai menghadiri Seminar Nasional BNN bersama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, pendidikan memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan kesadaran generasi muda agar menjauhi narkoba. Selain lembaga sekolah, BNN juga memperluas sinergi dengan pesantren dan organisasi keagamaan sebagai benteng moral masyarakat.

Susana-Seminar-Nasional-BNN-bersama-Pondok-Pesantren-Tebuireng-B.jpg

“Pesantren punya pengaruh moral yang kuat dan jaringan sosial yang luas. Kami ingin kolaborasi ini melahirkan kader muda yang bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya,” tegasnya.

Sementara itu, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng sekaligus Ketua PWNU Jawa Timur, menyambut baik inisiatif BNN tersebut. Ia menilai, pesantren memiliki tanggung jawab moral untuk melahirkan generasi yang bersih dari narkoba, sekaligus memperkuat karakter dan spiritualitas para santri.

“Di Tebuireng saja ada lebih dari 6.000 santri, belum termasuk cabang di daerah lain. Karena itu, kami merasa penting ikut aktif dalam gerakan nasional antinarkoba,” ujar Gus Kikin.

Gus Kikin menegaskan, kolaborasi antara BNN, Nahdlatul Ulama (NU), dan pesantren dapat menjadi langkah strategis dalam membangun gerakan pencegahan narkoba yang berkelanjutan hingga ke akar rumput.

“Sinergi ini memastikan semua pihak berjalan searah, agar langkah pencegahan tidak parsial atau saling tumpang tindih,” tambahnya.

BNN berharap, penerapan kurikulum anti narkoba di sekolah dan keterlibatan pesantren dapat menjadi pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045, generasi muda yang sehat, berkarakter, dan bebas dari narkotika.

Sebagai catatan, kondisi darurat narkoba di Indonesia masih mengkhawatirkan. Berdasarkan data Kemenko Polhukam 2024, jumlah penyalahguna narkotika mencapai 3,3 juta orang, mayoritas berusia 15 hingga 34 tahun. Angka ini menjadi alarm bagi seluruh elemen bangsa untuk memperkuat pendidikan pencegahan sejak dini. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.