TIMES JATIM, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) kembali menjadi pusat perayaan seni dan bahasa melalui gelaran Art & Language Festival 2025. Ajang tahunan ini menghadirkan semangat kolaborasi lintas budaya dan ekspresi kreatif yang melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan dan komunitas seni.

Acara yang berlangsung pada 12–14 November 2025 di Gedung Kuliah Bersama (GKB) mengusung tema “Journey Through The Golden Century”. Tema tersebut mengajak pengunjung untuk menelusuri kembali masa kejayaan sekaligus perkembangan seni dan bahasa di lingkungan Self Access Center (SAC) Fakultas Sastra.

Ketua pelaksana, Adam Juliano Cristianto, menjelaskan bahwa ALF bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan SAC kepada masyarakat kampus dan pelajar luar UM.

“Tujuan ALF diadakan adalah untuk memperkenalkan SAC, bukan hanya kepada mahasiswa Fakultas Sastra, tetapi juga mahasiswa dari fakultas lain, serta siswa SMA dan SMK agar mereka tahu bahwa di UM ada SAC. Harapannya, mereka tertarik untuk melanjutkan kuliah di sini,” ujar Adam.

Rangkaian kegiatan ALF tahun ini diisi dengan beragam penampilan dari setiap SAC bahasa, mulai dari tarian, nyanyian, pembacaan puisi, musikal puisi, hingga permainan alat musik tradisional. Yang membuat ALF 2025 semakin istimewa adalah penampilan fashion show, yang menjadi tambahan baru dalam rangkaian acara tahun ini.

“Yang paling berkesan itu ketika kursi di aula penuh, rasanya luar biasa,” tutur Adam penuh semangat.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diramaikan dengan berbagai pertunjukan dan Rally Games di hari pertama. Hari kedua diisi dengan Open House SAC, sementara hari terakhir ditutup dengan pemutaran film bersama dalam dua sesi, pagi dan siang.

Adam berharap, penyelenggaraan ALF dapat semakin memperkenalkan peran SAC dalam pengembangan bahasa dan seni di lingkungan kampus.

“Setelah acara ini, semoga semakin banyak yang mengenal SAC dan mengetahui berbagai kegiatan serta tradisi seni yang pernah menjadi bagian dari masa kejayaannya,” tutupnya.

Salah satu pengunjung, Mirza, mengaku terkesan dengan kreativitas para peserta. "Semua penampilan begitu mengesankan tidak hanya tari, tapi juga pembacaan puisi, nyanyian, dan permainan alat musik. Semua benar-benar membuat saya terpana,” ujarnya. (*)