TIMES JATIM, MALANG – SMK Muhammadiyah 7 (SMK MUTU) Gondanglegi mendapatkan kunjungan dari sejumlah pihak yang selama ini menangani kesempatan kerja di Jepang, Kamis(7/12/2023).
Para pihak ini terdiri dari perwakilan Japan Association for Construction Human Resources (JAC), Ernst and Young, dan PT OS Selnasjaya Indonesia. Kedatangan mereka terkait peluang karir di Jepang melalui Program SSW (Special Skill Worker).
"Progran SSW ini, merupakan kesempatan kerja di Jepang yang lebih mengutamakan skiil (keahlian) peserta. Dimana, orang yang bekerja melalui SSW ini akan disamakan dengan standar pekerja Jepang, mulai gaji, kemampuan teknis, dan lainnnya," terang perwakilan JAC Human Resources, Jarot Septian, ditemui di Samsung Building, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kamis (7/12) sore.
Menurutnya, program SSW yang digarap asosiasi JAC ini, melingkupi 12 bidang keahlian, dan salah satunya adalah konstruksi.
"Selain ada magang, yang dibutuhkan dari peserta program SSW yang merupakan calon pekerja di Jepang adalah kemampuan Bahasa Jepang dan sertifikasi keahlian yang resmi dikeluarkan LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) resmi," jelasnya.
Rekomendasi atau sertifikasi yang dibutuhkan, juga harus dikeluarkan Kementerian terkait, bergantung bidang keahlian apa yang dipunyai.
Sedangkan, untuk kemampuan Bahasa Jepang yang disyaratkan untuk dikuasai peserta SSW, harus pula memenuhi level standar tertentu. Menurutnya, pelatihan Bahasa Jepang ini, biasanya membutuhkan waktu hingga 8 bulan.
"Program SSW ini tidak untuk Indonesia saja ya, melainkan untuk dunia, karena Jepang sangat membutuhkan calon-calon pekerja di sana. Kami setiap 2 bulan sekali keliling, mengenalkan sekaligus menawarkan program SSW ini," kata Jarot.
Soal kunjungannya memilih SMK MUTU sendiri, menurutnya karena sebelumnya sudah ada kerja sama, terkait lulusan sekolah ini yang kemudian berkarir di Jepang. Terlebih, pekerja lulusan SMK ini tercatat memiliki kinerja yang baik.
Waka Humas SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Ahmad Muhtadi menjelaskan, kesempatan penempatan kerja di Jepang, sudah dialami lulusannya sejak empat tahun terakhir.
"Harapan dari sekolah, semakin banyak siswa atau lulusan yang bisa bekerja di Jepang, bekerja sama dengan JAC ini, seperti tahun sebelumnya. Terutama untuk bidang konstruksi dan manufaktur," kata Muhtadi.
Potensi peluang sekaligus dukungan bagi JAC, lanjutnya, juga diharapkan pihak sekolah sangat besar untuk siswa.
"Kerja sama ini tidak hanya sekedar formalitas, melainkan dapat dilakukan pendampingan berkelanjutan terkait dengan proses pelatihan dan recruitment kerja melalui SSW dengan JAC," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: SMK MUTU Gondanglegi Jadi Sasaran Program SSW, Peluang Kerja di Jepang
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |