TIMES JATIM, LAMONGAN – Penghujung kompetisi BRI Liga 1 musim ini terasa begitu menyesakan bagi Curva Boys, LA Mania dan seluruh pecinta Persela Lamongan, karena harus menghadapi kenyataan bahwa tim kebanggaannya turun kasta.
Persela telah dipastikan terdegradasi, setelah Barito Putera meraih kemenangan 2-0 atas Persik Kediri, Sabtu (19/3/2022). Kemenangan itu membuat Barito Putera yang berada di peringkat 15 atau zona aman dari degradasi, mengoleksi 32 poin.
Perolehan poin Barito tak mungkin bisa terkejar oleh Persela yang hanya memiliki 21 poin dengan menyisakan 3 pertandingan.
Dengan demikian, Laskar Joko Tingkir tesmi terdegradasi untuk pertama kalinya, setelah menjalani debut di kasta tertinggi sepakbola Indonesia pada 2004 dan mampu bertahan hingga musim ini.
"Saat ini perjuangan untuk bertahan di Liga 1 sudah selesai. Terima kasih untuk semuanya yang telah berjuang," kata salah satu koordinator Curva Boys, Miftachul Arief, Minggu (20/3/2022).
Pria yang akrab disapa Basir itu tak memungkiri bahwa menyaksikan tim kebanggan harus terdegradasi merupakan hal yang sangat getir. Tapi kenyataan tetap harus diterima.
Kenyataan ini juga sekaligus menjadi ujian bagi seluruh elemen suporter, sejauh mana kecintaan dan kesetiaan mereka terhadap Persela.
"Hal ini memang sangat berat bagi kami semua. Namun, kami semua harus belajar untuk menerima keadaan dan tetap mengawal perjuangan Persela sampai kapanpun dan di strata liga manapun," tuturnya.
Basir menilai bahwa terdegradasi bukanlah akhir dari segalanya. Tapi degradasi harus menjadi cambuk bagi seluruh elemen untuk segera berbenah dan membawa Persela Lamongan kembali ke kasta tertinggi. "Ke depan, seluruh elemen yang ada dalam tim Persela baik itu menejemen dan suporter. Harus bisa segera berbenah. Agar segera mungkin kita kembali ke liga 1," ucap salah satu pentolan Curva Boys itu. (*)
Pewarta | : MFA Rohmatillah |
Editor | : Faizal R Arief |