TIMES JATIM – Ajang Banyuwangi BMX Supercross 2025 siap digelar akhir pekan ini. Ratusan pembalap dari dalam dan luar negeri akan memacu adrenalin mereka di lintasan terbaik milik Indonesia, BMX Supercross International Circuit Muncar, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, M. Alfin Kurniawan, mengatakan bahwa hingga saat ini tercatat lebih dari 200 pembalap akan berlaga dalam kejuaraan yang masuk kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) Class1 tersebut.
“Mereka datang dari berbagai negara dan daerah. Ada 5 pembalap dari China, 1 dari Latvia, 9 dari Malaysia, dan 198 pembalap dari Indonesia,” kata Alfin, Kamis (13/11/2025).
Dari dalam negeri, masih Alfin, lima daerah tercatat menurunkan pembalap terbanyak. Tuan rumah Banyuwangi menjadi yang teratas dengan 30 pembalap, disusul Malang 22 pembalap, Mataram 21 pembalap, Sleman 13 pembalap, dan Jepara 12 pembalap.
“Ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Banyuwangi bukan hanya tuan rumah, tapi juga salah satu lumbung atlet BMX yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Alfin menyebut, jumlah peserta tahun ini memang tidak sebanyak edisi sebelumnya. Hal itu, menurutnya wajar karena padatnya jadwal kompetisi internasional yang berlangsung berdekatan dengan ajang SEA Games yang berlangsung di Thailand pada 9 sampai 20 Desember 2025.
“Banyak pembalap yang sebenarnya ingin ikut, tapi mereka memilih fokus pada recovery dan menjaga kondisi fisik setelah tampil di berbagai kejuaraan. Jadwal yang rapat membuat mereka lebih berhati-hati agar tidak cedera,” jelas Alfin.
Sirkuit BMX Supercross Muncar sendiri memiliki panjang lintasan mencapai 465 meter yang juga terpanjang di dunia. Tak hanya itu, lintasan ini juga dilengkapi empat obstacle high jump, jumlah terbanyak dibanding sirkuit BMX manapun di dunia.
Selain itu, sirkuit ini memiliki dua start gate dengan ketinggian berbeda, 5 meter dan 8 meter, serta tujuh line dengan karakter unik yang bisa digunakan untuk berbagai kelas perlombaan.
Tak main-main, pembangunan sirkuit megah ini juga melibatkan arstiek ternama di dunia BMX, yakni Tom Ritzenthaler, sosok yang mendesain lintasan BMX untuk Olimpiade London 2012, Rio 2016, Tokyo 2020, Asian Games 2018, hingga beberapa kejuaraan dunia lainnya.
“Artinya, Banyuwangi benar-benar punya sirkuit berstandar internasional. Desain dan kualitasnya berstandar balap BMX di Olimpiade,” cetus Alfin.
Menjelang pelaksanaan event yang akan berlangsung pada 15–16 November 2025, persiapan lapangan juga terus dikebut. Tim tengah melakukan pemasangan tribun VIP dan penonton, penataan paddock pembalap, penyiapan zona UMKM, hingga pemasangan sound system dan sarana pendukung lainnya.
Sementara itu, para pembalap dari berbagai daerah dan negara mulai berdatangan ke Banyuwangi. Mereka tengah beradaptasi dengan cuaca dan kondisi lintasan sebelum menjalani latihan resmi pada Jumat (14/11/2025).
Ajang ini menjadi bagian dari Banyuwangi Festival (B-Fest), sekaligus menjadi magnet baru bagi sport tourism di ujung timur Pulau Jawa. Jadi, saksikanlah aksi, dan semangat juang para rider dunia yang siap unjuk gigi di ajang Banyuwangi BMX Supercross 2025. (*)
| Pewarta | : Syamsul Arifin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |