https://jatim.times.co.id/
Kopi TIMES

Filosofi Menulis

Kamis, 18 Juli 2024 - 23:25
Filosofi Menulis Zairul Asyiqin, S.Pd., Seketaris 3 PC PMII Kab Malang

TIMES JATIM, MALANG – Menulis adalah suatu hal yang sering kali diucapkan dengan lisan sebagai sesuatu yang mudah, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Beberapa tokoh sejarah Indonesia seperti Moh Hatta, Tan Malaka, H. Agoes Salim, dan KH Hasyim Asya’ari menunjukkan bahwa kebiasaan menulis adalah kunci utama. 

Menulis tidak memerlukan keintelektualan yang sangat tinggi, tetapi cukup dengan kecukupan intelektual yang sederhana. Banyak yang memiliki pengetahuan tinggi namun tidak terampil dalam mengekspresikan gagasannya secara tertulis.

Menulis memungkinkan ide-ide dalam pikiran kita menjadi sebuah realitas yang abadi dalam dunia nyata. Tulisan yang kita hasilkan dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi penulis maupun pembaca. Keterampilan menulis memungkinkan kita untuk berbagi pengetahuan, mengubah ketidaktahuan menjadi pengetahuan.

Apakah pernah kita merenungkan bahwa tanpa tulisan, kita akan hidup dalam ketidakpastian? Kekurangan pengetahuan dan wawasan yang luas dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Generasi mendatang harus memulai untuk menulis agar rekam jejak dan sejarah kehidupan bangsa ini tidak hilang begitu saja.

Di zaman Rasulullah SAW, meskipun para sahabat memiliki hafalan yang kuat, mereka tetap mengabadikan sabda beliau dalam tulisan. Para sahabat mencatat sabda-sabda Rasulullah di pelapah kurma yang tersebar di tangan mereka, yang kemudian disusun kembali oleh Khalifah Usman ibn Affan menjadi Mushaf Ustmani.

Di masa keemasan Kerajaan Islam, seperti Bani Abbasiyyah di Baghdad dan Bani Umayyah di Spanyol, dunia tulis-menulis telah memberikan cahaya bagi pengetahuan dan ilmu pengetahuan. 

Tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina dalam ilmu kedokteran, Abu Bakar ar-Rozi dalam penemuan penyakit cacar, dan Imam Al-Ghazali dalam filsafat, menunjukkan pentingnya kontribusi tulisan dalam peradaban Islam.

Sebagai penulis, saya ingin menghadirkan gagasan kejayaan masa lalu umat Islam untuk menginspirasi generasi saat ini. Meskipun kita tidak bisa meniru sepenuhnya, kita bisa belajar dari semangat perjuangan mereka dalam menulis.

Dalam era globalisasi ini, memiliki keahlian khusus sangat penting untuk menghadapi tantangan kehidupan. Menulis adalah solusi yang baik bagi siapa pun yang ingin mengabadikan gagasannya dan diakui secara akademis. 

Seperti yang dikatakan Imam Al-Ghazali, "Jadilah penulis jika bukan anak raja atau ulama besar." Menulis memungkinkan kita untuk meningkatkan keilmuan dan membagikan gagasan kita kepada masyarakat luas.

***

*) Oleh : Nama: Zairul Asyiqin, S.Pd., Seketaris 3 PC PMII Kab Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.