https://jatim.times.co.id/
Kopi TIMES

Idle Cash Management pada Pemerintahan Daerah

Rabu, 04 Desember 2024 - 16:56
Idle Cash Management pada Pemerintahan Daerah Muhammad Nur, Pegiat Literasi Keuangan Negara

TIMES JATIM, PEMERINTAHAN DAERAH – Dalam sebuah terminologi perekonomian, manajemen kas menjadi salah satu bagian penting untuk menaikkan pendapatan, baik itu pada konteks perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Manajemen kas memungkinkan perusahaan untuk menaikkan nilai perusahaan. 

Melalui pengaturan penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan secara berkesinambungan. Dengan manajemen kas, para stakeholders memiliki informasi yang relevan dan andal mengenai posisi kas perusahaan pada periode waktu tertentu (feb.ugm.ac.id). 

Manajemen kas juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola kas yang idle atau pasif atau menganggur, agar kas tersebut bisa “bekerja” dan ikut berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan. Kas, adalah aset lancar dan paling produktif yang bisa dimanfaatkan dan diatur sedemikian rupa dan terlampau sayang apabila didiamkan, karena justru seringkali muncul biaya-biaya lain ketika kas itu idle.

Nah, pada analogi yang sama prinsip pengelolaan kas menganggur (idle cash management) ini bisa diadaptasi oleh organisasi pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun di pemerintahan daerah. Di tingkat pemerintah pusat, Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara memiliki beberapa sistem dan metode manajemen kas seperti treasury national pooling, treasury deposit facility, treasury single account, dan penggunaan virtual account (VA) pada satuan kerja kementerian negara/lembaga. 

Beberapa metode dan sistem ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan akuntabel mengenai posisi kas pemerintah pada periode tertentu atau pada tanggal tertentu. Maka dari itu, implementasi dari model-model dan sistem ini sejatinya bisa menjadi benchmark bagi pemerintahan daerah untuk mengoptimalkan pengelolaan kas menganggurnya. 

Sebagai salah satu contoh, bahwa mulai tahun 2022 lalu, Kementerian Keuangan membentuk treasury deposit facility (TDF) dalam rangka penyaluran dana Transfer Ke Daerah (TKD) berupa Dana Bagi Hasil (DBH) non tunai yang bersifat mandatory. Dengan TDF, maka pemerintah daerah penerima DBH dapat memperoleh “bagi hasil” yang lebih tinggi dibandingkan dengan penempatan dana pada bank umum. 

Sampai dengan saat ini, kita dapat mengetahui informasi bahwa masih banyak praktik pengelolaan kas di pemerintahan daerah yang dilakukan secara “tradisional/konvensional”. Praktik umum yang terjadi adalah menempatkan idle cash pada rekening giro, deposito, dan rekening tabungan pada bank umum atau bank pembangunan daerah. 

Praktik ini tidak sepenuhnya salah, namun demikian belum bisa memberikan imbal balik yang lebih optimal. Jika menilik pada terminologi di awal pembahasan, maka dapat dikatakan idle cash di pemerintahan daerah belum bisa “bekerja keras” untuk menghasilkan penerimaan daerah yang lebih tinggi lagi. 

Mengutip dari Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Riau periode Triwulan III Tahun 2024, dinyatakan bahwa masih ada beberapa kendala dalam konteks optimalisasi idle cash management pada pemerintahan daerah, seperti penggunaan rekening giro yang tidak bisa mengakomodir informasi yang real time, masih tersebarnya rekening-rekening giro pada masing-masing bendahara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga tidak ada rekening induk yang dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan mengenai posisi kas daerah di hari/tanggal/periode tertentu.

Sistem perencanaan kas yang juga belum diterapkan misalnya dengan membuat metode penarikan dana harian sehingga memungkinkan kepala daerah serta bendahara umum daerah untuk mengetahui perkiraan kebutuhan dana untuk membiayai program dan kegiatan operasional maupun non-operasional dari para OPD. Pada konteks ini, pemerintahan daerah dapat menerapkan beberapa alternatif solusi dalam rangka optimalisasi idle cash management. 

Pertama, pemerintah daerah dapat mulai membuat virtual account (VA) dimana VA dapat memberikan informasi yang real time mengenai posisi kas. Metode ini juga memudahkan pemerintah daerah dalam mengonsolidasikan sisa-sisa kas dari setiap OPD di setiap akhir hari kerja karena akan terkumpul menjadi satu di rekening induknya. Dengan metode ini tentu saja informasi kas dapat lebih akuntabel dan mudah diakses oleh para pemilik kepentingan, semisal kepala daerah dan DPRD. 

Kedua, pemerintah daerah perlu menerapkan mekanisme rencana penarikan dana harian (RPD harian) sebagaimana yang sudah diterapkan di level pemerintah pusat. Dengan model ini, pemerintah daerah memiliki gambaran mengenai kebutuhan dan prakiraan kebutuhan kasnya di hari-hari berikutnya, termasuk ketersediaan kas yang dapat digunakan untuk membiayai program dan kegiatan pemerintah daerah itu sendiri. 

Ketiga, mengurangi penempatan idle cash pada rekening tabungan atau deposito di bank umum, dimana hal ini juga rawan dari praktik-praktik seperti penyalahgunaan bunga, pencitraan politik, dan kinerja birokrasi yang lama (kompas.id), bahkan gratifikasi atau imbalan bagi kepala daerah yang menempatkan dana di bank tertentu (tempo.co). Pada konteks ini, pemanfaatan TDF dapat menjadi alternatif solusi bagi pemerintah daerah.

Idle cash management perlu menjadi perhatian bagi para kepala daerah yang baru terpilih nantinya. Mengoptimalkan kas yang idle dapat berarti bahwa pemerintah daerah memiliki strategi mengelola asetnya dengan lebih baik, terutama pada item/pos aset yang paling likuid, yaitu kas. 

Mengoptimalkan kas yang menganggur berarti pula mengoptimalkan kekayaan daerah untuk meningkatkan penerimaan daerah yang pada gilirannya juga tentu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

***

*) Oleh : Muhammad Nur, Pegiat Literasi Keuangan Negara.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.