TIMES JATIM, BONDOWOSO – Salah seorang ASN eselon II Pemkab Bondowoso  buka suara soal lobi-lobi pencalonan Sekda di Kabupaten Bondowoso beberapa waktu lalu.

Hal ini diungkapkan  dua pekan sebelum masa jabatan KH Salwa Arifin berakhir. Eselon II dimaksud adalah Eks Plt BKPSDM yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Sugiono Eksantoso.

Sugiono keceplosan soal dolar Singapura saat dikonfirmasi tentang rekomendasi Inspektorat Jawa Timur yang meminta agar dirinya dicopot karena dinilai paling bertanggung jawab atas pelanggaran mutasi delapan eselon II dan ratusan ASN lainnya.

Bahkan Inspektorat Jatim juga merekomendasikan agar ratusan ASN termasuk eselon II dikembalikan ke posisi semula, karena mutasi dinilai tidak prosedural.

Sugiono meyakini bahwa rekomendasi itu tidak akan dilaksanakan oleh KH Salwa Arifin. Karena kata dia, semua mutasi hasil persetujuan bupati.

Memang benar apa yang diucapkan Sugiono Eksantoso. Sebab hingga akhir masa jabatannya, KH Salwa Arifin tidak melaksanakan rekomendasi itu.

Sebenarnya kata dia, yang ingin sekali melaksanakan rekomendasi itu adalah Sekda Bambang Soekwanto yang saat ini menjabat sebagai PJ Bupati Bondowoso.

Bahkan lanjut Sugiono, sejumlah elit partai penguasa juga tidak menginginkan rekomendasi itu dilaksanakan.

Hanya ada satu elit partai pengusung yang ingin rekomendasi itu dilaksanakan, yakni politisi berinisial S.

"Perak S. Pean tanyaaki ka selaen, enten (Hanya S. kamu tanya ke yang lain, tidak)," kata dia menggunakan bahasa Madura.

Dia kemudian membeberkan kenapa politisi berinisial S menginginkan agar rekomendasi itu dilaksanakan, karena S lah yang dari awal mengawal Bambang Soekwanto saat ikut open bidding Sekda Bondowoso.

"Genikah se ngibeh sekda saonggunah (Dia yang membawa Sekda sebenarnya)," kata dia.

Masih menggunakan bahasa Madura, Sugiono menyebutkan bahwa S lah yang banyak mendapatkan hasil saat mengawal Bambang Soekwanto. Bahkan dia mengaku ada bukti.

"Saya ada bukti itu. Sekian dolar Sungapur itu. Lebet  S (melalui S). Bupati tidak tahu itu," beber dia.

Sementara saat dikonfirmasi, S yang disebut oleh Sugiono Eksantoso mengaku bahwa ini adalah isu lama yang tidak perlu ditanggapi.

Menurutnya, isu ini sengaja dimainkan di internal partai untuk menyudutkan dirinya. Karena di internal memiliki calon Sekda yang berbeda.

"Itu tidak benar isu murahan. Dan itu berangkat dari isu internal," jelas dia.

Bahkan kala itu dirinya sudah mengklarifikasi soal isu dolar Singapura, dan isu terbukti tidak benar adanya. 

Menurutnya, isu itu tidak ada kaitannya dengan lolosnya Bambang Soekwanto sebagai Sekda Bondowoso. Bahkan isu soal dolar itu hanya Hoaks yang dihembuskan.

Ditanya soal langkah hukum soal isu tersebut, pihaknya masih akan melihat nanti seperti apa. "Saya tidak perlu dan tidak penting untuk mengklarifikasi," imbuh dia.(*)