https://jatim.times.co.id/
Hukum dan Kriminal

Takut Terdampak Bentrok Perguruan Silat di Banyuwangi, Warga Pilih Mengungsi

Kamis, 10 Maret 2022 - 20:30
Takut Terdampak Bentrok Perguruan Silat di Banyuwangi, Warga Pilih Mengungsi Salah satu rumah warga yang rusak akibat bentrok dua perguruan silat di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BANYUWANGI – Setelah insiden bentrok perguruan silat yang terjadi di Dusun Sidomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, banyak warga yang memilih untuk mengungsi. Mereka takut terjadi bentrok susulan dan menjadi korban.

Sebagaimana diketahui, bentrok ratusan pendekar dari perguruan PSHT dan Pagar Nusa pada Kamis (10/3/2022), mengakibatkan puluhan orang terluka dan satu orang tewas. Bentrok terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Fakta di lokasi, beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Kaca-kaca rumah pecah, tanaman hancur, atap jebol dan sebuah mushala rusak. Bahkan salah satu rumah rusak parah dan nyaris disatroni oleh beberapa orang saat bentrok terjadi.

Pantauan TIMES Indonesia di lokasi bentrok, siang tadi nampak suasana masih mencekam. Pintu dan pagar rumah ditutup rapat-rapat. Bahkan tidak ada toko satupun yang buka.

Di lokasi bentrok, juga nampak banyak batu berserakan, genteng pecah. Beberapa senjata pertahanan diri seperti tongkat kayu, besi juga masih bersandar di salah satu rumah warga.

“Saya melihat banyak warga yang meninggalkan rumah. Mengungsi sepertinya, tapi tidak tahu kemana. Warga takut dan trauma,” kata Kepala Desa Sukorejo, Samsudin.

Sejauh ini, dia mencatat ada 6 rumah yang rusak akibat bentrok mematikan tersebut. Rata-rata, rumah warga rusak akibat lemparan batu. Satu rumah diantaranya mengalami rusak parah, kaca rumah pecah, jendela dicongkel, dan kerusakan lainnya.

Dia berharap, aparat baik TNI atau Polisi bisa lebih meningkatkan pengamanan di lokasi kejadian. Dikhawatirkan, akan terjadi bentrok susulan.

“Ya semoga aparat bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan meningkatkan penjagaan. Dua hari ini masyarakat merasa tidak aman. Mereka ketakutan menjadi korban (bentrok),” katanya.

Sementara itu, pihak polisi telah menerjunkan satu kompi personel Brimob untuk melakukan penjagaan. Proses pengamanan ini juga dibantu oleh TNI dengan menerjunkan ratusan anggotanya di lokasi kejadian dan sekitarnya.

Untuk mengantisipasi bentrok dua perguruan silat ini di tempat lain, polisi juga telah menugaskan tim-tim patroli. Menggunakan mobil, tim patroli ini terus menyusuri setiap ruas-ruas jalan di Desa Sukorejo dan sekitarnya.

Belum diketahui secara pasti soal penyebab bentrok perguruan silat tersebut. Namun dari informasi yang beredar, bentrok berdarah tersebut dipicu oleh video di media sosial. Sebelumnya, ada beberapa video provokasi yang diduga menyulut emosi dari kedua belah pihak perguruan silat di Banyuwangi tersebut. (*)

Pewarta : Agung Sedana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.