TIMES JATIM, PACITAN – Di tepian Dusun Tumpang, Desa Ponggok, Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan, terdapat kuliner yang mungkin tak akan Anda jumpai di tempat lain. Bayangkan, Tahu Lontong khas Pacitan dengan harga cuma Rp7.000, tapi kenikmatannya bisa membuat siapa saja kembali.
Warung sederhana milik Katimini (53) ini, yang sudah berdiri sejak puluhan tahun silam memang tak besar—tapi cita rasanya, wah, tak kalah dari warung-warung besar di kota.
Lokasinya pun tak main-main, di perbatasan Desa Sambong, dengan pemandangan alam yang memanjakan mata. Letaknya di bawah perbukitan kapur yang menjulang menambah suasana makan menjadi lebih lahap.
Sebelah selatan warung, ada sungai kecil yang memisahkan Desa Ponggok dan Sambong. Jadi sambil menikmati tahu lontong yang hangat, Anda juga bisa memandang bukit kapur yang berdiri gagah di belakang warung. Seperti makan di tengah lukisan.
“Warung buka dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB, paling ramai kalau pasaran Pon, Jumat, Sabtu, atau Minggu,” ujar Nita (30), anak dari Katimini, Selasa (5/11/2024).
Sambil melayani pembeli, Nita bercerita, tahu lontong ini dijual murah meriah, hanya Rp7.000 seporsi, dengan pilihan tingkat pedas yang bisa disesuaikan.
"Mau tak pedas, pedas biasa, sampai yang pedasnya bikin air mata keluar semua," tambahnya.
Yang membuat tahu lontong ini berbeda, kata Nita, adalah racikan bumbu yang turun-temurun diwarisi dari neneknya. Tidak seperti kebanyakan, bumbu ini tak pakai bawang; cukup jahe, lengkuas, daun salam, dan gula Jawa asli.
Ketika dicicip, perpaduan rasa pedas, manis, dan gurih langsung menyapa lidah dengan lembut. “Satu porsi Rp7 ribu, dari awal buka sampai sekarang tetap segitu harganya,” kata Nita.
Oh, dan bagi yang kurang suka tahu, Anda bisa memilih telur sebagai ganti. Memang, kalau di tempat lain harga seporsi lontong tahu bisa tembus Rp10.000, tapi di Warung Barokah ini, harga tetap bersahabat di kantong, meski rasanya tak tertandingi.
Di tengah udara desa yang sejuk dan suasana yang damai, tahu lontong ini seakan punya daya magis, menggoda siapa saja yang lewat untuk mampir. "Biasanya habis dari Pasar Pon selalu mampir makan Lontong Tahu, nikmat, murah dan kenyang," ungkap blantik sapi, Sapari (57).
Jadi, kalau sedang ada di Pacitan dan ingin pengalaman makan yang lebih dari sekadar rasa, Warung Barokah milik Katimini ini adalah jawabannya.
Lokasinya pun mudah dicari, berada di jalan tembusan yang mengarah ke Kecamatan Pringkuku dan Punung. Rasanya, sekali ke sini, akan sulit lupa—baik pada kelezatannya maupun keramahan suasananya.
Itulah Tahu Lontong, kuliner khas Pacitan yang patut Anda coba karena kelezatannya memang memanjakan lidah. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |