TIMES JATIM, PACITAN – Lahan sempit tidak menghalangi hobi bertanam. Anjar Tri Waluyo warga Dusun Kwaron, Kelurahan Tidak, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, memilih bonsai sebagai tanaman kesayangan.

Sudah lebih dari 20 tahun bergelut dengan bonsai yakni sejak tahun 1997. Kini koleksi bonsai Anjar sudah lebih dari 350 pohon dari berbagai jenis. Di antaranya cemara, legundi, serut, randu, stigi dan lain-lain.

"Saya sudah berkeliling kemana-mana untuk mencari pohon yang akan dibuat bonsai," ujar Anjar ditemui di kediamannya, Jumat (29/11/2019).

Selain koleksi pribadi, Anjar kerap mengikuti kontes bonsai hingga tingkat nasional. Beberapa kali bonsai besutannya jadi juara. Sebagai salah satu anggota Persatuan Pengurus Bonsai Indonesia (PPIB) dia juga bertukar koleksi bonsai dengan anggota lainnya.

"Sekarang saya dan teman-teman sering berburu jenis pohon langka untuk dijadikan bonsai," ungkapnya.

Kemampuan Anjar bertanam dan merawat bonsai juga menjadi sumber penghasilan. Bonsai memiliki segmen pasar yang menjanjikan. Harga bonsai juga bisa mencapai jutaan rupiah tergantung bentuk, jenis dan ukurannya.

"Saat ini bonsai yang sedang hits adalah dari jenis serut," kata Anjar.

Tidak hanya berburu pohon saja. Anjar bersama anggota organisasinya di Pacitan juga melakukan aksi sosial berupa penanaman bibit pohon jenis stigi dan trembesi. Tujuannya untuk melestarikan pohon kayu yang mulai jarang ditemui itu di Pacitan. (*)