TIMES JATIM, KEDIRI – Kawasan kuliner Soto Ayam Bok Ijo Tamanan ditetapkan menjadi zona kuliner halal, aman dan sehat (KHAS). Kawasan kuliner yang bertetangga dengan Terminal Tamanan Kota Kediri itu, menjadi sentra kuliner pertama di Kota Kediri yang ditetapkan menjadi zona KHAS.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri M Choirur Rofiq menuturkan, Soto Bok Ijo Tamanan dipilih sebagai pionir karena telah menjalani serangkaian uji kelayakan serta memenuhi semua standar dan kriteria yang ditetapkan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Saat ini ada 20 penjual soto tamanan yang sudah disertifikasi, 10 penjual ada di samping Terminal Tamanan, sementara 10 sisanya tersebar di sekitar Terminal Tamanan.
“Untuk kriteria seperti yang telah ditetapkan oleh KNEKS. Selain itu juga ada persyaratan lain seperti adanya tempat ibadah, MCK, dan lain sebagainya,” tuturnya Kamis (21/09/2023).
Zona KHAS ini ke depannya akan dievaluasi, dan tidak menutup kemungkinan akan meluas ke kawasan kuliner lain di Kota Kediri. “Diharapkan nanti semua kawasan kuliner di Kota Kediri bisa mendapatkan sertifikasi halal,” tambahnya.
Sementara itu, wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, zona KHAS ini diinisiasi untuk menjawab permintaan masyarakat, terutama wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Kediri tentang jaminan halal suatu kuliner.
Zona KHAS tersebut, ditambahkan Wali Kota Kediri,merupakan kolaborasi dari berbagai pihak. Mulai pemerintah, Bank Indonesia, MUI, Kadin, akademisi dan lainnya.
Sebelum ditetapkan menjadi zona KHAS, para pedagang soto Bok Ijo juga mendapatkan edukasi tentang kuliner halal dan sehat.
"Edukasi yang kita lakukan selama 3 bulan berhasil yakni mengedukasi tempat penyembelihan ayam, mengedukasi untuk kuliner yang halal. Waktu awal memang alot namun akhirnya mereka mau dan sekarang menjadi yang pertama zona kuliner halal, aman dan sehat," ujar Wali Kota Kediri.
Penetapan zona KHAS ini juga disambut baik oleh para penjual soto. Menurut salah satu penjual bernama Yuli, dengan menjadi zona KHAS akan semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk mampir ke kuliner Soto Bok Ijo Tamanan.
Yuli yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan soto itu, mengungkapkan sentra kuliner tersebut biasanya kebanjiran pembeli saat weekend dan hari libur tanggal merah. Mereka yang berburu Soto Bok Ijo Tamanan juga banyak dari luar kota Kediri. "Semoga tambah ramai lagi setelah jadi zona KHAS," harapnya.
Penetapan zona KHAS itu juga seiring dengan gelaran Road to FESyar, yang berlangsung selama 2 hari, yaitu pada Kamis (21/9) hingga Jumat (22/9) di Aula Muktamar dan Lapangan Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.
Selain pembukaan, pada hari pertama juga dilakukan penyerahan sertifikat halal kepada juru sembelih, UMKM dan penyuluh, Business Matching Webinar Ekonomi dan Keuangan Syariah baik secara luring maupun daring, Tabligh Akbar serta sejumlah lomba.
“Road to FESyar ini rangkaian dari kegiatan yang puncaknya nanti pada tanggal 29-31 September di Surabaya. Jadi ini bagian dari acara FESyar Regional Jawa yang akan digelar,” tutur M Choirur Rofiq. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |