TIMES JATIM, BANYUWANGI – Di era serba digital, pengurusan dokumen penting kini semakin mudah. Hal ini juga dirasakan masyarakat Banyuwangi melalui inovasi baru dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Banyuwangi. Instansi ini menghadirkan SiLaron alias Sistem Layanan Arsip Nasional, sebuah layanan arsip berbasis teknologi yang mempermudah masyarakat mengakses dokumen penting secara daring.

Aplikasi SiLaron Banyuwangi menjadi terobosan dalam sistem kearsipan daerah. Melalui platform ini, masyarakat dapat mengajukan permohonan salinan arsip Izin Mendirikan Bangunan (IMB) secara online, transparan, cepat, dan tanpa biaya alias gratis.

Kepala Dispusip Banyuwangi, Zen Kostolani, menjelaskan bahwa peluncuran SiLaron merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam memodernisasi layanan publik dan memperkuat tata kelola arsip berbasis teknologi.

“SiLaron kami kembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kearsipan yang mudah diakses. Saat ini fokusnya pada pelayanan arsip IMB, dan ke depan akan kami perluas ke layanan lainnya,” ujar Zen, Senin (6/10/2025).

Keunggulan lain dari SiLaron Banyuwangi adalah integrasinya dengan sistem Single Sign On (SSO) Smart Kampung Banyuwangi. Dengan sistem ini, warga tidak perlu repot membawa atau mengunggah banyak dokumen identitas.

Pemohon cukup login melalui aplikasi Smart Kampung atau mengunjungi laman silaron.banyuwangikab.go.id untuk mengajukan permohonan dari mana saja dan kapan saja.

Bagi pemohon yang bukan pemilik langsung, cukup melampirkan surat kuasa serta surat kehilangan dari kepolisian jika dokumen IMB sebelumnya hilang. Setelah semua persyaratan lengkap, proses permohonan dapat dipantau secara real-time melalui aplikasi.

“Masyarakat juga akan menerima notifikasi melalui WhatsApp saat proses selesai. Jadi, semua bisa dilakukan dari rumah. Pemohon hanya perlu datang ke depo arsip untuk mengambil salinan yang sudah jadi,” jelas Zen.

Peluncuran SiLaron menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mewujudkan birokrasi yang efisien, transparan, dan ramah masyarakat. Dengan sistem digital ini, pengurusan arsip tak lagi identik dengan tumpukan berkas atau antrean panjang.

Kini, masyarakat cukup mengurus segala kebutuhan arsip melalui beberapa klik di layar gawai. Banyuwangi pun selangkah lebih maju dalam menghadirkan layanan publik berbasis digital yang inklusif dan mudah diakses oleh semua kalangan. (*)