TIMES JATIM, BALIKPAPAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dari 383 titik pada Rabu (17/4/2024) menjadi 202 titik pada Kamis (18/4/2024).

 "Masing-masing titik panas ini terpantau mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA setiap harinya," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat (19/4/2024).

Agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut, hasil pemantauan tersebut telah disampaikan kepada pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, serta Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. 

Diyan Novrida menekankan pentingnya tetap waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal itu penting meskipun jumlah titik panas mengalami penurunan.

Dia juga mengingatkan perlunya kewaspadaan mengingat beberapa kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, yang menyebabkan material seperti dahan, ranting, dan daun menjadi kering dan rentan terbakar.

Pada Rabu (17/4/2024) yang terpantau 383 titik panas, tersebar di enam daerah yakni Kota Samarinda (1), Bontang (3), Kabupaten Kutai Barat (23), Kutai Timur (211), Kutai Kartanegara (103), dan Kabupaten Berau (42).

 Sedangkan 202 titik yang terpantau sepanjang Kamis (18/4) tersebar di lima kabupaten, yakni Paser (1), Kutai Barat (8), Kutai Timur (112), Kutai Kartanegara (55), dan Kabupaten Berau (26).

Di level kecamatan, titik panas terpantau di Kabupaten Paser, Kutai Barat, dan Kabupaten Berau, dengan tingkat kepercayaan menengah. Di Berau, titik panas tersebar di Kecamatan Kelay (12), Gunung Tabur (1), dan Kecamatan Segah (13), semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah. (*)