https://jatim.times.co.id/
Berita

Jelajah Pecinan Kediri, Jejak Sejarah-Budaya Tionghoa di Kota Kediri 

Kamis, 02 Mei 2024 - 07:59
Jelajah Pecinan Kediri, Jejak Sejarah-Budaya Tionghoa di Kota Kediri  Para peserta Jelajah Pecinan Kediri di cagar budaya rumah duka Gie Kie (foto : yobby/Times Indonesia)

TIMES JATIM, KEDIRIKota Kediri menyimpan banyak jejak sejarah, yang memiliki nilai budaya tinggi. Menelusuri jejak-jejak sejarah tersebut, para pecinta budaya dan sejarah baik dari dalam kota Kediri ataupun luar kota ikut ambil bagian dalam Jelajah Pecinan Kediri, Rabu (01/05/2024).

Kawasan Pecinan kota Kediri sendiri meliputi Kelurahan Ringinanom, Kelurahan Pakelan dan sebagian Kelurahan Pocanan dan Setono Gedong.

Berkonsep tur, perjalanan jelajah kawasan pecinan Kota Kediri diawali dari sekitar jalan Panglima Sudirman, tepatnya di sebuah rumah yang dulunya merupakan rumah seorang kapiten Tionghoa. Dari situ rombongan yang terdiri dari berbagai usia dan juga profesi ini melewati Kelurahan Ringinanom, salah satu kelurahan di kota Kediri yang dikenal sebagai kampung seni. 

"Peserta mulai dari masyarakat, pelajar kota dan kabupaten kediri. Lalu ada dari Semarang - Sidoarjo, kemudian komunitas dari Surabaya, Tulungagung dan Madiun juga ada," ujar Ketua Pelestari Sejarah - Budaya Kadiri (PASAK) Didin Saputro. 

Usai dari kelurahan Ringinanom, rombongan berisi kurang lebih 50 orang itu melangkahkan kaki ke Koramil Kota Kediri, yang memiliki arsitektur bangunan bergaya klasik.

Jelajah berlanjut menyusuri Kampung Pecinan Pakelan dan berhenti di rumah duka Gie Kie Kong Soe, yang sudah berstatus cagar budaya. 

Ada tiga titik, di tempat tersebut yang menjadi pusat perhatian dan decak kagum para peserta. Yakni bangunan utama yang berupa ruang sembahyang dan pendopo, yang berdiri sejak tahun 1875. Keduanya masih bertahan dengan desain asli khas Tionghoa dan berbagai ornamennya. 

Kemudian, di samping kanan bangunan utama tersimpan kereta keranda dengan usia yang hampir sama dengan bangunan utama. Sementara di sisi kiri, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan peti jenazah. Ruangan tersebut berumur lebih muda dari bangunan utama. Rumah duka itu sendiri dikelola oleh Perkumpulan Sinoman Dana Pangrukti Kediri. 

"Kota Kediri memiliki potensi wisata sejarah. Kawasan Pecinan ini dulu adalah kawasan penting, dimana sampai sekarang masih banyak peninggalannya yang masih dilestarikan dan bisa dinikmati generasi masa kini," tambah Didin lagi. 

Perjalanan berlanjut ke kantor Kelurahan Pakelan. Berbeda dari kantor kelurahan pada umumnya, kantor tersebut sangat kental nuansa heritage. Pada masa lalu, kantor kelurahan Pakelan dipercaya merupakan kantor sekretariat para pedagang Tionghoa yang ada di wilayah tersebut. 

Dari kantor Kelurahan Pakelan, perjalanan Jelajah Pecinan Kediri berakhir di klenteng Tjoe Hwie Kiong. Jelajah Kawasan Pecinan ini diakui peserta asal Surabaya, Listya Damayanti memberikan kesan yang menarik. Wanita yang pernah tinggal di Kota Kediri itu khusus berkunjung ke kota Kediri untuk mengikuti Jelajah Pecinan Kediri. 

"Kegiatan seperti ini punya banyak nilai positif, terutama bagi anak muda. Mereka tidak hanya makin mencintai kota-nya, tapi mengenal sejarah  budaya yang ada," ungkapnya.(*)

Pewarta : Yobby Lonard Antama Putra
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.