https://jatim.times.co.id/
Berita

Reny TriHastuti: Srikandi Pemadam Kebakaran di Kabupaten Malang

Senin, 21 April 2025 - 19:18
Reny TriHastuti: Srikandi Pemadam Kebakaran di Kabupaten Malang Para srikandi pemadam kebakaran (Damkar) yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Malang. (Foto: dokpri for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Perempuan dengan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari di lapangan yang harus siaga dalam kondisi darurat tidak banyak jumlahnya di Kabupaten Malang. Salah satunya adalah Reny TriHastuti (45), yang kini menjadi petugas pemadam kebakaran (Damkar) di Kabupaten Malang.

Reny awalnya bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Malang dari tahun 2010 hingga 2022. Pada tahun 2022, ia kemudian dipindahkan dan bertugas sebagai petugas Damkar. Meskipun awalnya bukan pilihan pribadinya, Reny menerima tugas tersebut karena perintah dari pimpinan.

"Di Damkar karena ditugaskan pimpinan, awalnya memang bukan pilihan saya di Damkar. Karena sudah perintah pimpinan, ya harus diterima," kata Reny TriHastuti, kepada TIMES Indonesia, Senin (21/4/2025).

Namun, Reny merasa bersyukur dan menikmati pekerjaannya sekarang. Ia mengaku sebagai tipe orang yang mudah menyesuaikan diri di mana pun ditempatkan. Menjadi seorang petugas pemadam kebakaran, terutama sebagai perempuan, tentu menuntut keberanian yang besar.

"Di Damkar dituntut bisa beraktivitas, dengan naik di ketinggian. Juga, menyelamatkan hewan-hewan yang tidak jinak. Jadinya, sekarang ya lumayan berani," akunya dengan santai.

Reny mengakui bahwa awalnya ia sangat takut dengan ketinggian dan hewan-hewan reptil. Namun, berkat latihan yang terus-menerus, rasa takut itu perlahan hilang. Bagi Reny, menjadi seorang srikandi Damkar juga sangat penting dalam melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran, karena dibutuhkan keluwesan dalam menyampaikan materi kepada masyarakat.

Saat ini, Reny bukanlah satu-satunya perempuan yang bertugas sebagai petugas pemadam kebakaran. Di Satpol PP Kabupaten Malang, terdapat enam perempuan lainnya yang juga berperan sebagai srikandi Damkar. Mereka banyak bekerja di kantor untuk mendukung tugas administratif, seperti pengelolaan data, dokumentasi, dan komunikasi. Namun, saat terjadi kebakaran, mereka siap membantu menyelamatkan korban, baik dengan melakukan evakuasi maupun memberikan pertolongan pertama.

"Dengan berlatih terus-menerus, lama-lama takutnya seperti awal jadi Damkar ya hilang sendiri," ungkap Reny.

Menurutnya, setiap perempuan dapat berperan besar dalam pengabdian, terlepas dari apakah mereka bekerja di sektor yang identik dengan pekerjaan laki-laki. Yang terpenting adalah dilatih secara terus-menerus dan memiliki kemauan untuk belajar.

"Terpenting, kita dilatih terus-menerus dan ada kemauan untuk belajar. Bukan berarti kita harus sama dengan laki-laki," imbuhnya.

Reny merasa beruntung karena di Kabupaten Malang tidak ada diskriminasi gender dalam iklim kerja. Ia dan rekan-rekan srikandi Damkar lainnya selalu merasa didukung dan dapat meminta bantuan kolega untuk belajar hal-hal baru yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan.

Reny juga berbagi pengalaman penting di luar jam tugasnya. Suatu kali, saat sedang makan di restoran, tiba-tiba terjadi kebakaran di dapur restoran tersebut. Sebagai petugas Damkar yang sudah terlatih, Reny langsung bertindak cepat. Beruntung, di lokasi tersebut ada alat pemadam api ringan (APAR), dan ia segera mengambilnya untuk memadamkan api yang muncul.

"Ya, menjadi petugas Damkar yang harus siaga darurat tentu menjadikan kita lebih peka terhadap lingkungan sekitar tempat tinggal," pungkas perempuan yang menikah dengan Femaditya Zafian Andiyani dan dikaruniai dua anak ini.(*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.