https://jatim.times.co.id/
Berita

Sebab Hilal 1 Ramadan Tak Nampak di Langit Surabaya

Senin, 12 April 2021 - 22:20
Sebab Hilal 1 Ramadan Tak Nampak di Langit Surabaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Lembaga Falakiyah PCNU Kota Surabaya dan Pengadilan Agama Surabaya saat pelaksanaan rukyatul hilal penentuan 1 Ramadan 1442 H di One Icon Residence, Senin (12/4/2021). (Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Lembaga Falakiyah PCNU Kota Surabaya melaksanakan rukyatul hilal penentuan 1 Ramadan 1442 H di Rooftop One Icon Residence Surabaya, Senin (12/4/2021) petang. 

Pemilihan lokasi di atas ketinggian 200 meter dari permukaan tanah tersebut merupakan kali pertama setelah lima tahun sebelumnya PCNU Kota Surabaya melaksanakan rukyatul hilal di Nambangan. 

rukyatul hilal b

Namun dalam sidang isbat tahun ini, dua orang saksi menyatakan hilal menuju Ramadan tak nampak di langit Kota Surabaya karena faktor cuaca. 

"Karena kondisi alam mendung tebal menghalangi pada saat tenggelam matahari, hilal tidak terlihat. Faktor cuaca, bukan faktor tempat," terang Hakim Pengadilan Agama Surabaya,  Ahmad Syaifuddin. 

"Kalau tempat ideal, bagus. Bisa melihat langsung dari saat matahari tenggelam bisa dilihat langsung dan pada saat munculnya hilal juga bisa dilihat langsung. Tempatnya bagus, cuaca yang tidak memungkinkan. Di luar kemampuan kita," tambahnya.

Kendati hilal tak nampak, penentuan 1 Ramadan tetap mengikuti pengumuman dari pemerintah secara resmi.

"Nunggu saja kapan diumumkan nanti hasil pleno di Kemenag Pusat. Jam 19.00 WIB sudah bisa ditentukan berdasarkan laporan dari daerah-daerah seluruh Indonesia. Untuk Surabaya tidak bisa melihat hilal. Mungkin di tempat lain ada yang bisa," ujar Ahmad. 

Pada kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kota Surabaya, Mohammad Imran Rosyadi turut mengamini. 

"Jadi yang jelas di atas tiga derajat. Cuma karena lokasi di titik ini kebetulan ufuk di sebelah barat laut itu mendung, dan itu terjadi sebenarnya sejak awal," ucapnya.

Langit Surabaya memang mendung sejak siang hari selepas dhuhur. Semakin mendekati magrib, mendung semakin tebal. 

"Jadi tidak memungkinkan hilal itu kelihatan," tandasnya. 

Rosyidi menambahkan, apabila kedua benda langit (matahari dan bulan) tersebut sama-sama berada di posisi utara titik barat (barat laut), maka posisi bulan berada di selatan matahari.

Berdasarkan perhitungan, azimuth matahari pada titik 270 derajat sekian menit sekian detik. Sedangkan azimuth bulan berada pada titik 277 derajat sekian menit sekian detik. 

"Karena intensitas cahaya itu lemah sekali, sekitar 20 persen dengan ketebalan mendung yang sebagaimana sampean (Anda) lihat itu, jadi tidak memungkinkan dilihat. Kalaupun toh ada yang mengaku melihat itu ya potensi kesalahan lihat itu sangat besar sekali," beber Rosyidi. 

rukyatul hilal c

Namun, tambahnya, tidak menutup kemungkinan di titik lain cuaca cerah, latar belakang dan latar depan tanpa ada gangguan, termasuk juga polusi cahaya sehingga memungkinkan hilal di titik rukyat yang lain terlihat.

Dalam mengukur sudut azimuth matahari dan bulan, Lembaga Falakiyah PCNU Kota Surabaya menggunakan alat bernama theodolite. 

Akurasi alat pengukur sudut ini dinilai sangat presisi dan tidak terpengaruh dengan benda-benda logam yang lain. 

"Beda dengan kompas. Kalau kompas sangat terpengaruh dengan benda logam. Apalagi kita berada di atas bangunan yang di dalamnya ada cor dan sebagainya," jelasnya. 

Cara kerja theodolite menentukan kalibrasi arah utara sejak siang dengan membidik matahari pada jam tersebut.

"Kemudian pada jam itu kita hitung azimuth matahari. Setelah itu baru kita melakukan kalibrasi arah utara," terangnya menambahkan. 

Arah utara yang ditunjukkan oleh theodolite adalah arah utara sejati. Karena, jelas Rosyidi, ada istilah arah utara kompas dan arah utara sejati. 

"Arah utara sejati itu dari titik nol kemudian kita geser sebesar azimuth matahari atau azimuth bulan yang kita tentukan perhitungannya sebagaimana yang kita tahu tadi. Jadi pada titik itulah nanti terbenamnya matahari atau pada titik itulah terbenamnya bulan sesuai dengan hasil perhitungan," ucapnya usai rukyatul hilal di Rooftop One Icon Residence Surabaya. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.