https://jatim.times.co.id/
Berita

Pasutri Lansia di Kabupaten Malang Tinggali Rumah Kumuh Bercampur Kandang

Senin, 03 November 2025 - 13:37
Pasutri Lansia di Malang Tinggali Rumah Kumuh Bercampur Kandang Bik Ni (65), warga Desa Brongkal Pagelaran Kabupaten Malang, saat merawat suaminya yang sakit menahun, di rumah mereka yang kumuh dan tak layak huni, Minggu (2/11/2025) petang. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Pemandangan miris terlihat di wilayah RT 05/RW 02 Dusun Sido Makmur Desa Brongkal Pagelaran Kabupaten Malang. Di ujung gang perkampungan wilayah itu, tampak satu rumah tua kecil, yang hanya dikelilingi dinding anyaman bambu dan asbes. 

Rumah ini bertuliskan nomor 62, dan dihuni pasangan lansia Arifin, kelahiran tahun 1907, dan Bik Ni (65). Ukuran rumahnya sekitar 5 x 8 meter. Separo bangunan persis di belakang rumah ini, digunakan untuk kandang ternak dua ekor sapi. 

Saat TIMES Indonesia masuk ke dalam rumah pasangan lansia ini, kesan kumuh dan layak didapati dalam rumah ini. Tidak ada sekat ruangan dalam rumah, semua barang dan perabot menumpuk jadi satu dan dicantolkan begitu saja. 

merawat-suaminya-yang-sakit-menahun-a.jpg

Lantai rumah tua ini masih berupa tanah ubin, tanpa penerangan layak. Hanya ada satu meja makanan di samping satu-satu tempat tidur mereka. Saat itu, tampak Arifin hanya berbaring. 

"Bapak (Arifin) menderita sakit stroke. Sudah 15 tahunan hanya bisa berbaring lemah begitu," terang Bik Ni, dengan logat Madura, sembari mencoba menyuapi makanan suaminya, Minggu (2/11/2025) sore. 

Tidak tampak tanda ataupun stiker Keluarga Miskin atau Penerima Manfaat di bagian depan rumah lansia ini. Sebaliknya, beberapa rumah yang tampak cukup bagus di kanan-kiri pasangan lansia ini, ada tanda serupa. Yang mana itu menunjukkan pemilik rumah menjadi penerima manfaat bansos dari pemerintah. 

Desa-Brongkal-Pagelaran-Kabupaten-Malang.jpg

Untuk sekadar bertahan hidup, Bik Ni harus menjadi tulang punggung keluarga. Sehari-hari, ia menjadi buruh yang harus mencari pakan rumput untuk ternak yang dirawatnya dari pemilik ternak.

Manakala ada hasil kebun milik warga lain yang bisa dijual, ia juga sesekali dititipi untuk menjualkannya di pasar Desa Brongkal. 

"Seperti itu kehidupan pasangan ini. Ya, memang kasihan sekali keseharian mereka. Memang, sesekali ada tetangga atau orang lain yang memberi santunan. Tapi ya seadanya dan tidak bisa rutin," terang seorang relawan, yang turut mendampingi TIMES Indonesia menemui pasangan lansia tersebut. 

Bik Ni yang hanya berpendidikan sangat rendah, tidak bisa mengiyakan atau menunjukkan kartu penerima bansos yang diterimanya. Sebaliknya, ia hanya menyebut perhatian dan bantuan pemerintah Desa setempat kurang, atau nyaris tidak ada. 

TIMES Indonesia coba memastikan status pasangan keluarga ini dalam DTSEN melalui Dinas Sosial Kabupaten Malang, Senin (3/11/2025). 

Sangat mengejutkan, data DTSEN atas nama pemilik KK pasangan lansia tersebut menunjukkan, keduanya tidak tercatat menerima bantuan apapun. Keterangannya: Tidak ada riwayat penerimaan Bansos! 

Pihak Pemerintah Desa Brongkal sendiri belum merespon terkait keberadaaan keluarga miskin ekstrem di wilayahnya tersebut. Belum ada konfirmasi dari pihak pemdes, apakah keluarga lansia memprihatinkan ini pernah diusulkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bansos. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.