TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sejarah tercipta di ajang balap sepeda bergengsi Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025. Untuk pertama kalinya dalam 10 edisi penyelenggaraan, seorang pembalap asal Belanda, Jeroen Meijers, yang membela tim Victoria Sports Pro Cycling, Filipina, berhasil mempertahankan Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) selama 3 Etape berturut-turut.
Meijers memimpin klasemen umum sejak Etape Pertama, dan secara konsisten menjaga dominasinya di Etape Kedua dan Ketiga, meskipun harus menghadapi lintasan berat, cuaca tak menentu, dan tekanan dari pembalap-pembalap top dunia.
“Hari ini sebenarnya lebih sulit dari Etape sebelumnya. Sangat senang bisa mempertahankan Yellow Jersey selama 3 hari berturut-turut,” kata Meijers, Rabu (30/7/2025).
Dalam Etape Ketiga sejauh 140,3 Kilometer (Km) dari RTH Glenmore hingga depan Kantor Bupati Banyuwangi, Meijers sebenarnya tidak finis di podium, namun tetap berada di grup terdepan dan menjaga jarak waktunya dari para pesaing di klasemen umum.
Jeroen Meijers saat berhasil menjadi jawara Etape 1 Tour de Banyuwangi Ijen 2025. (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Etape ketiga ini dimenangkan oleh Carter Bettles, pembalap asal Australia dari tim Roojai Insurance Thailand, yang mencapai garis finis dengan catatan waktu 3 jam 13 menit 7 detik. Sementara itu, Jeroen Meijers finis tak jauh di belakang, dengan selisih waktu hanya tiga detik.
Konsisten jawara Etape Pertama TdBI 2025 ini, mengantarkannya menorehkan sejarah menjadi pembalap pertama dalam satu dekade TdBI yang sanggup mempertahankan Yellow Jersey alias pimpinan lomba hingga hari ketiga.
Tak hanya itu, Meijers juga masih memegang Blue Fire Jersey sebagai pemimpin klasemen sprint terbaik, menjadikannya satu-satunya pembalap yang mengoleksi dua jersey utama hingga etape ketiga.
Etape pamungkas yang akan digeber Kamis (31/7/2025), diprediksi menjadi ujian sesungguhnya. Rute tanjakan menuju Kawah Ijen, dikenal sebagai medan paling berat di seluruh rangkaian TdBI.
Jalur tanjakan dengan julukan “Jalur Neraka” itu menanjak dengan gradien ekstrem dan kabut menjadi momen krusial yang bisa membalikkan klasemen.
“Untuk besok saya berusaha melakukan yang terbaik. Mudah-mudahan tetap bisa mempertahankan (Yellow Jersey dan Blue Fire Jersey),” tutur Meijers.
Dengan torehan apik ini, Meijers menempatkan dirinya dalam buku sejarah TdBI, sekaligus menjadi sorotan dalam upaya tim Victoria Sports Pro Cycling mempertahankan gelar hingga Etape terakhir.
Dukungan publik Banyuwangi dan performa solid tim menjadi modal penting bagi sang pemuncak klasemen menuju Etape pamungkas.
Sebagai satu-satunya balap sepeda di Indonesia yang masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI), TdBI 2025 menjadi ajang prestisius yang diikuti 99 pembalap dari 20 tim dari berbagai negara.
Sebagai informasi, pada Etape pamungkas yang menjadi penentu gelar juara, akan dimulai dari Maron Genteng dan berakhir di Paltuding, Gunung Ijen. Lintasan sejauh 150 Km ini menjadi klimaks dari perjuangan para pembalap dalam meraih kemenangan. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |