https://jatim.times.co.id/
Berita

Festival Gropyokan di Desa Gredek Gresik, Berburu Tikus dapat Uang Tunai

Jumat, 02 Mei 2025 - 16:43
Festival Gropyokan di Desa Gredek Gresik, Berburu Tikus dapat Uang Tunai Warga Desa Gredek Gresik saat mencari tikus di sawah. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, GRESIK – Pemerintah Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik punya cara unik memberantas hama tikus. Warga diajak mengikuti festival gropyokan massal dengan hadiah uang tunai bagi peserta yang berhasil menangkap tikus terbanyak.

Gropyokan yang merupakan tradisi tahunan ini diadakan berbeda dengan tahun lalu yang menggandeng komunitas penembak. 

Gropyokan ini berlangsung selama sepekan kedepan mulai 1 Mei 2025, yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. 

Peserta bakal menyisir areal persawahan di wilayah desa setempat. Jika berhasil menangkap tikus hidup atau mati akan dibawa ke balai desa Gredek untuk Seekor tikus dihargai Rp1.500.

Warga-Desa-Gredek-Gresik-saat-mencari-tikus-2.jpg

Para petani itu beramai-ramai membasmi tikus dengan cara ditembak atau menggunakan senapan angin milik mereka masing-masing. 

Mereka langsung menuju sawah untuk berburu tikus yang mengancam produktivitas padi mereka. Dalam gropyokan ini, petani bergerak serentak menyisir area persawahan yang menjadi tempat persembunyian tikus. 

Kepala Desa Gredek Bahrul Ghofar mengatakan, pemberantasan hama tikus dengan menggunakan tembak atau senapan angin lebih jitu dan aman, dibanding memasang jebakan kabel.

“Setrum tikus sangat berbahaya, karena dapat membunuh tikus dan membahayakan nyawa petani yang menggunakan. Karena sudah banyak yang menjadi korban sehingga gropyokan ini dilakukan,” ujarnya, Jumat (2/5/2025).

Festival Gropyokan ini, kata Ghofar juga diadakan untuk memacu semangat petani dalam menjaga sawahnya dari hama tikus. 

"Gropyokan ini diadakan untuk memacu semangat petani menjaga sawah dari hama. Yang bisa menangkap tikus, akan mendapatkan bonus Rp 1500 per ekor. Ini sebagai wujud apresiasi kepada peserta dalam upaya memberantas hama tikus," ungkapnya. 

Ghofar menyampaikan kegiatan ini juga lebih efektif dan membangun kebersamaan antarpetani.

“Festival Geropyokan Tikus ini tidak sekadar membasmi hama tikus saja Tetapi yang terpenting, mampu menumbuhkan rasa gotong-royong antar masyarakat petani,” jelasnya. 

Para petani ini antusias mengikuti Festival Gropyokan Tikus Massal yang digagas pemerintah Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik. 

Salah satu petani yang mengikuti Festival Gropyokan ini, Sarjan, mengatakan bahwa kesulitan yang dialami adalah ada beberapa sawah yang tumbuhnya sudah mulai tinggi. 

"Sulitnya saat mencari tikus ini ada di beberapa sawah yang padinya sudah tumbuh sudah tinggi. Sehingga untuk melihat keberadaan dan pergerakan tikus sedikit terganggu," bebernya.

Sarjan juga mengungkapkan bahwa ketika padinya tidak terlalu tinggi dapat memudahkan petani dalam membasmi hama tikus. 

"Kalau padinya tidak terlalu tinggi, membasmi tikus akan lebih mudah. Tidak perlu menggunakan senapan angin juga bisa dengan dipukul dengan kayu. Bahkan bisa mendapatkan lebih dari 50 ekor tikus di tiap sawahnya," tandasnya.

Selain gropyokan tikus, pemerintah desa juga menyediakan rumah burung hantu di area persawahan untuk memberantas hama tikus.

“Di desa Gredek, keberadaan rumah burung hantu sudah merata di seluruh wilayah pertanian. Meski begitu rencananya akan ditambah karena populasinya semakin banyak,” tutupnya. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.